KOMPAS.com - Kopi adalah minuman yang kerap jadi andalan banyak orang karena bisa menjaga pikiran tetap fokus.
Sayangnya, ada sebagian orang yang mengalami sesak napas setelah minum kopi.
Sesak napas setelah minum kopi bisa jadi tanda alergi kopi, sensitif kopi, atau konsumsi kafein berlebihan. Berikut penjelasannya.
Baca juga: Kenapa Jantung Berdebar Setelah Minum Kopi?
Melansir Medical News Today, alergi kopi adalah kondisi yang jarang dialami tapi diidap sebagian orang.
Menurut studi yang dipublikasikan di International Archives of Allergy and Immunology, alergi kopi dipicu debu yang berasal dari biji kopi.
Reaksi alergi ini dipengaruhi respons sistem daya tahan tubuh. Pada orang dengan alergi kopi, sistem kekebalan tubuh mengidentifikasi senyawa dalam kopi sebagai ancaman.
Sistem daya tahan tubuh lantas merespons kopi seperti saat tubuh melawan bakteri atau virus.
Begitu terpapar kopi, tubuh orang yang alergi kopi akan melepaskan senyawa histamin untuk menyingkirkan zat yang dianggap ancaman tersebut.
Baca juga: Ibu Menyusui Minum Kopi, Apakah Berpengaruh pada Bayi?
Setelah pelepasan histamin, beragam gejala alergi kopi kemudian muncul.
Alergi kopi dapat menyebabkan gejala serius pada tubuh, biasanya selang beberapa jam setelah minum kopi.
Gejala alergi bisa memengaruhi beragam area tubuh dan bertambah buruk seiring berjalannya waktu.
Salah satu gejala alergi kopi yakni sesak napas setelah minum kopi. Selain itu, ada tanda tubuh seseorang alergi kopi, yakni:
Reaksi alergi kopi yang parah dapat menyebabkan pembengkakan pada tenggorokan dan mulut, menyumbat saluran udara, sampai memengaruhi jantung.
Orang yang terindikasi alergi kopi harus segera mendapatkan pertolongan medis agar bisa diberi obat untuk mencegah komplikasi.
Baca juga: Bolehkah Minum Kopi Setelah atau Sebelum Minum Obat?
Berbeda dari alergi kopi, orang yang sensitif kopi juga mengalami beragam masalah kesehatan, namun biasanya tidak sampai mengancam jiwa.
Gejala sensitif kopi juga bisa sesak napas. Selain itu, orang yang sensitif kopi setelah minum kopi bisa mengalami:
Orang yang sensitif terhadap kopi juga bisa mengalami gangguan pencernaan, di antaranya asam lambung naik atau sakit maag jadi kumat.
Berbeda dari alergi kopi yang membutuhkan penanganan medis, gejala sensitif kopi bisa hilang saat seseorang berhenti minum kopi atau efek kafein kopi sudah hilang.
Baca juga: Bolehkah Minum Kopi Setelah atau Sebelum Minum Obat?
Sejumlah orang buru-buru menyimpulkan dirinya mengalami alergi kopi atau sensitif kopi.
Padahal, gangguan kesehatan setelah minum kopi juga bisa disebabkan konsumsi kafein berlebihan.
Melansir Live Strong, minum kopi atau asupan berkafein lainnya dalam batas aman umumnya tidak menimbulkan efek samping seperti sesak napas atau jantung berdebar.
Rekomendasi jumalh kafein yang disarankan umumnya tak lebih dari 400 miligram atau setara empat cangkir kopi kecil per hari.
Tingkat toleransi kafein tersebut bisa bervariasi, tergantung tingkat sensitivitas dan kebiasaan minum kopi seseorang.
Baca juga: Apakah Minum Kopi Bahayakan Kesehatan Ginjal?
Orang yang jarang mengonsumsi kafein atau sensitif kopi bisa jadi mengalami beragam masalah kesehatan karena tubuhnya tidak terbiasa dengan efek kafein.
Dengan begitu, tubuh mereka setelah minum kopi otomatis berjuang menghilangkan kafein dan menimbulkan berbagai gejala.
Gejala kelebihan kafein mirip dengan sensitif kopi, salah satunya sesak napas setelah minum kopi.
Selain itu, orang yang kelebihan kafein juga bisa menyalami:
Setiap orang yang kerap sesak napas setelah minum kopi atau beragam gejala di atas memburuk setelah minum kopi perlu berkonsultasi kepada dokter.
Dokter dapat membantu menemukan penyebab dan meringankan gejalanya dengan melakukan serangkaian pemeriksaan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.