Pada keadaan hipertensi, pembuluh darah mendapat tekanan yang cukup besar.
Apabila proses tekanan berlangsung lama, dapat menyebabkan kelemahan pada dinding pembuluh darah, sehingga menjadi rapuh dan mudah pecah.
Baca juga: 8 Cara Mencegah Stroke yang Mematikan
Hipertensi juga dapat menyebabkan aterosklerosis atau penyempitan dan pengerasan pembuluh darah arteri akibat penumpukan plak pada dinding pembuluh darah, sehingga mengganggu aliran darah ke jaringan otak.
Beberapa penyakit jantung, seperti fibrilasi atrial (salah satu jenis gangguan irama jantung), penyakit jantung koroner, penyakit jantung rematik, dan orang yang melakukan pemasangan katup jantung buatan akan meningkatkan risiko stroke.
Gejala pembekuan darah di otak tak hanya sakit kepala. Penderita juga bisa merasakan gangguan penglihatan sampai koordinasi tubuh.
4. Diabetes mellitus (DM)
Seseorang dengan diabetes rentan untuk menjadi ateroklerosis, hipertensi, obesitas, dan gangguan lemak darah.
Seseorang yang mengidap diabetes mempunyai risiko serangan stroke iskemik 2 kali lipat dibanding mereka yang tidak diabetes.
Baca juga: Kenali Kesemutan yang Bisa Jadi Tanda Stroke
5. Kolesterol tinggi
Kolesterol tinggi atau hiperkolesterolemia dapat menyebabkan aterosklerosis.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.