KOMPAS.com - Kelenjar getah bening yang berfungsi membantu tubuh melawan infeksi ada kalanya bisa membengkak.
Penyebab kelenjar getah bening bengkak bisa karena serangan virus, bakteri, penyakit tertentu, sampai kanker.
Dilansir dari Cancer.org, kelenjar getah bening bengkak merupakan tanda ada yang tidak beres dengan tubuh.
Misalkan, kelenjar getah bening bengkak di dekat telinga, bisa jadi penderitanya sedang sakit telinga atau pilek.
Baca juga: Penyebab Kelenjar Getah Bening Bengkak
Beberapa posisi kelenjar getah bening membengkak yang umum di antaranya leher, selangkangan, dan ketiak.
Lazimnya, kelenjar getah bening bengkak hanya di satu lokasi. Namun, ada juga kelenjar getah bening bengkak di banyak bagian tubuh.
Penyebab kelenjar getah bening bengkak ini bisa karena infeksi radang tenggorokan, cacar air, flu, sampai efek samping obat tertentu.
Beberapa penyakit juga bisa menyebabkan pembengkakan pada kelenjar getah bening, di antaranya penyakit yang menyerang sistem daya tahan tubuh dan kanker.
Untuk memastikan penyebab kelenjar getah bening dan penanganan yang tepat, penderita perlu memeriksakan diri ke dokter.
Dokter umumnya merekomendasikan pemeriksaan fisik, tes darah, CT scan, MRI, sampai biopsi.
Baca juga: TBC Kelenjar: Gejala, Cara Mengobati, Cara Mencegah
Menurut Mayo Clinic, tidak semua pengobatan kelenjar getah bening bengkak memerlukan operasi. Berikut penjabaran penanganannya:
Cara mengobati kelenjar getah bening bengkak karena infeksi bakteri seperti TBC adalah dengan pemberian obat antibiotik.
Apabila pembengkakan kelenjar getah bening disebabkan virus seperti HIV, penderita akan diberikan perawatan khusus untuk penanganan HIV.
Penyebab kelenjar getah bening bengkak bisa karena penyakit daya tahan tubuh seperti lupus atau rheumatoid arthritis.
Jika pembengkakan kelenjar getah bening disebabkan penyakit tersebut, pengobatannya diarahkan pada kondisi penyakit yang mendasarinya.
Baca juga: Penyebab dan Cara Mengatasi Peradangan pada Kelenjar Getah Bening
Pembengkakan kelenjar getah bening karena kanker memerlukan pengobatan untuk kanker.
Pengobatan untuk kanker yang menyerang kelenjar getah bening bisa dengan jalan operasi, radiasi, atau kemoterapi.
Ketika ukuran kelenjar yang membengkak cukup besar, benjolan bisa terasa.
Namun, apabila sel kanker di kelenjar getah bening masih sedikit, benjolan tidak teraba atau terdeteksi.
Untuk memeriksa ada tidaknya sel kanker, dokter perlu mengoperasi seluruh atau sebagian kelenjar getah bening yang bengkak.
Operasi pengangkatan sebagian kelenjar getah bening bengkak untuk pengambilan sampel jaringan disebut biopsi.
Sedangkan operasi pengangkatan sampel jaringan kelenjar getah bening bengkak yang cukup banyak disebut diseksi.
Baca juga: Kanker Limfoma: Gejala, Penyebab, dan Cara Mengatasinya
Dokter juga bisa mengambil sampel dari satu atau beberapa simpul jaringan kelenjar getah bening bengkak dengan menggunakan jarum. Prosedur ini disebut biopsi jarum.
Jaringan yang diambil sampelnya akan diperiksa di bawah mikroskop oleh ahli patologi untuk mengetahui kemungkinan ada atau tidaknya sel kanker.
Apabila sel kanker ditemukan terpusat di satu lokasi kelenjar getah bening, dokter umumnya merekomendasikan operasi pengangkatan tumor.
Namun, jika kanker tumbuh menyebar dari kelenjar getah bening ke tempat lain di tubuh, dokter bakal menyarankan perawatan ekstra seperi kemoterapi, radiasi, atau terapi kombinasi.
Pengobatan dan penanganan kanker kelenjar getah bening tergantung stadium dan jenis kankernya.
Jika Anda menemukan kelenjar getah bening bengkak dan tak kunjung hilang, ada baiknya segera konsultasi ke dokter.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.