KOMPAS.com - Menambahkan garam pada masakan seolah tak pernah luput dari rutinitas masyarakat Indonesia.
Mineral ini memang menjadi andalan banyak orang untuk menambahkan rasa gurih atau asin pada makanan.
Namun, terlalu banyak asupan garam juga bisa memicu berbagai masalah kesehatan.
Baca juga: Waspadai, 4 Jenis Makanan yang Bisa Memicu Diabetes
Menurut data Cleveland Clinic, terlalu banyak mengonsumsi garam bisa memicu kenaikan tekanan darah yang membuat kita berisiko tinggi mengalami penyakit jantung.
Itu sebabnya, American Heart Association dan banyak pakar kesehatan lainnya merekomendasikan kita agar membatasi asupan garam hanya satu sendok teh setiap hari.
Bagi mereka yang memiliki tekanan darah tinggi atau penyakit jantung, ahli kesehatan dari Cleveland Clinic, Sandra Darling, menyarankan agar membatasi asupan garam kurang dari satu sendok teh setiap hari.
Selain memicu risiko penyakit jantung, asupan garam yang terlalu tinggi juga bisa menyebabkan gangguan tidur. Agar kita lebih waspada, berikut efek garam pada tubuh:
Asupan garam yang terlalu tinggi bisa membuat pembuluh darah menyempit dan mengeras.
Akibatnya, jantung harus bekerja ekstra untuk memompa darah ke seluruh tubuh sehingga tekanan darah pun menjadi tinggi.
Kondisi semacam ini bisa meningkatkan risiko kita mengalami penyakit jantung dan stroke.
Mengonsumsi makanan tinggi garam di malam hari juga bisa memicu gangguan tidur.
Hal ini terjadi karena garam bisa memicu kenaikan tekanan darag dan retensi cairan.
Baca juga: Mitos atau Fakta, Diabetes Hanya Terjadi pada Orang Obesitas?
Kondisi ini bisa membuat kita merasa gelisah,sering terbangun, dan tetap merasa lelah saat terbangun di pagi hari.
Meski makanan tidak terasa asin, bisa saja makanan tersebut memiliki kandungan garam yang tinggi.
Itu sebabnya, kita harus memeriksa label nutrisi untuk mengetahui pasti kandungan garam di dalamnya.