Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

8 Alternatif Tepung Tanpa Gluten yang Menyehatkan

Kompas.com - 06/09/2020, 09:03 WIB
Mahardini Nur Afifah

Penulis

Selain punya cita rasa yang enak, tepung sorgum banyak mengandung serat dan protein yang bisa memperlambat penyerapan gula.

Tepung sorgum juga mengandung banyak zat besi dan beragam antioksidan yang membantu melawan peradangan.

Baca juga: 5 Cara Memasak Telur agar Lebih Sehat

3. Tepung beras merah

Tepung tanpa gluten dari beras merah dibuat dari beras merah yang sudah dihaluskan.

Tepung beras merah kerap digunakan sebagai bahan alternatif pembuatan mi, roti, kue kering, dan kue basah.

Tepung beras merah tinggi protein dan serat. Selain bebas gluten, tepung ini juga bisa menurunkan kadar gula darah dan menjaga berat badan tetap ideal.

Selain itu, tepung tanpa gluten ini juga kaya akan zat besi, vitamin B, magnesium, mangan, serta senyawa lignan.

Penelitian menujukkan, senyawa lignan dapat membantu melindungi tubuh dari penyakit jantung.

4. Tepung gandum utuh

Tepung oat atau tepung gandum utuh juga merupakan salah satu jenis tepung non-gluten.

Makanan yang dibuat dari tepung gandum utuh biasanya lebih kaya rasa dan punya tekstur lebih kenyal ketimbang tepung gandum biasa.

Tepung oat kaya akan serat larut yang bisa membantu menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL), gula, dan insulin dalam darah.

Baca juga: Kalori Telur Rebus, Ceplok, Orak-arik, Mana yang Paling Sehat?

5. Tepung jagung

Tepung jagung termasuk tepung tanpa gluten yang dibuat dari jagung tumbuk sampai menjadi bubuk.

Tepung jagung biasanya digunakan sebagai pengental, campuran pembuatan roti, dan tortila.

Tepung jagung banyak mengandung serat dan sumber antioksidan yang baik untuk menjaga kesehatan mata.

Selain itu, kandungan nutrisi tepung jagung lainnya yakni vitamin B6, tiamin, mangan, magnesium, dan selenium.

6. Tepung kelapa

ilustrasi tepung kelapaShutterstock/Africa Studio ilustrasi tepung kelapa
Tepung kepala dibuat dari daging kelapa yang sudah dikeringkan dan dihaluskan sampai menjadi bubuk.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com