KOMPAS.com - Leher terdiri dari tulang belakang yang membentang dari tengkorak ke batang tubuh bagian atas.
Tulang, ligamen, dan otot leher menopang kepala dan memungkinkan adanya gerakan.
Kelainan, peradangan, atau cedera apa pun dapat menjadi penyebab nyeri leher atau leher kaku.
Baca juga: 14 Penyebab Badan Pegal-pegal Saat Bangun Tidur
Melansir Mayo Clinic, banyak orang mengalami sakit leher hanya sesekali.
Dalam banyak kasus, penyebab leher kaku ini adalah karena postur tubuh yang buruk atau penggunaan yang berlebihan.
Nyeri leher juga dapat disebabkan oleh cedera akibat jatuh, olahraga kontak, atau whiplash (cedera leher karena adanya pergerakan tiba-tiba).
Leher sakit sering kali bukanlah kondisi yang serius dan dapat hilang dalam beberapa hari.
Namun dalam beberapa kasus, nyeri leher dapat mengindikasikan cedera atau penyakit serius dan memerlukan perawatan dokter.
Jika Anda mengalami sakit leher yang berlanjut selama lebih dari seminggu, parah, atau disertai gejala lain, akan lebih baik jika segera meminta bantuan medis.
Baca juga: 7 Penyebab Sakit Kepala Saat Bangun Tidur dan Cara Mengatasinya
Melansir Health Line, berikut ini adalah beberapa kemungkinan penyebab leher sakit yang bisa diwaspadai:
1. Ketegangan otot
Ketagangan otot leher biasanya disebabkan oleh aktivitas dan perilaku seperti berikut:
2. Cedera
Leher sangat rentan terhadap cedera, terutama saat jatuh, kecelakaan mobil, dan olahraga, di mana otot dan ligamen leher dipaksa untuk bergerak di luar jangkauan normalnya.
Jika tulang leher (vertebra serviks) retak, sumsum tulang belakang juga bisa rusak.
Cedera leher akibat sentakan kepala secara tiba-tiba biasa disebut whiplash.
Baca juga: 9 Penyebab Telapak Tangan Gatal dan Cara Mengatasinya
3. Serangan jantung
Sakit leher juga bisa menjadi gejala serangan jantung, tetapi sering kali muncul dengan gejala lainnya, seperti: