KOMPAS.com – Darah rendah atau hipotensi merupakan kondisi ketika tekanan darah berada di bawah 90/60 mmHg.
Angka 90 menunjukkan tingkat tekanan ketika jantung memompa darah ke seluruh tubuh atau biasa disebut tekanan sistolik.
Sedangkan, angka 60 menunjukkan tingkat tekanan saat jantung beristirahat sejenak sebelum kembali memompa lagi atau kerap disebut tekanan diastolik.
Baca juga: Bahaya Darah Rendah pada Ibu Hamil
Tekanan darah rendah atau hipotensi adalah kondisi yang tak boleh disepelekan.
Memang ada beberapa orang yang menderita tekanan darah rendah menunjukkan kondisi fisik yang prima.
Namun, hipotensi sering dikaitkan dengan risiko penderita bisa mendadak pingsan (syok).
Pada saat bangun tidur, penderita darah rendah bisa jatuh pingsan setelah tiba-tiba berdiri.
Sementara, bagi para penderita tekanan darah rendah yang mengalami alergi, seperti terhadap zat penicillin dan belum melakukan skin test, bisa juga mendadak pingsan ketika diberi obat antibiotik tersebut.
Tidak menutup kemungkinan, penderita darah rendah bahkan bisa meninggal dunia karena terjadi anaphyletic shock.
Dengan demikian, tekanan darah rendah pada sebagian orang harus diwaspadai karena bisa berbahaya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.