Apa saja?
Karena virus Epstein-Barr dapat menyebabkan mononukleosis dan tonsilitis, terkadang penderita mono akan mengembangkan tonsilitis sebagai infeksi sekunder.
Jika Anda menderita radang amandel karena virus, gejala yang mungkin muncul termasuk batuk atau hidung tersumbat.
Baca juga: Jangan Sampai Kelebihan, Ini Kebutuhan Vitamin C Harian Sesuai Usia
Antibiotik tidak akan bekerja pada virus, tetapi Anda dapat mengatasi gejala standar dengan tetap terhidrasi, mengonsumsi obat pereda nyeri yang dijual bebas, dan beristirahat untuk membantu pemulihan tubuh.
Anda juga disarankan untuk tidak dulu mengonsumsi makanan yang merangsang tenggorokan, seperti makanan yang terlampau panas, pedas, dan asam.
2. Amandel karena infeksi bakteri
Sekitar 15 hingga 30 persen kasus radang amandel disebabkan oleh bakteri.
Bakteri yang paling sering menyebabkan amandel adalah bakteri yang menyebabkan radang tenggorokan, yaitu Streptococcus pyogenes (grup A streptococcus).
Itu sebabnya, radang amandel karena bakteri seringkali disebut dengan Streptococcus tonsilitis.
Baca juga: 3 Penyakit Ini Mengintai Jika Anda Tidak Pakai Jaket Saat Berkendara
Amandel karena bakteri lebih sering terjadi pada anak-anak berusia antara 5 dan 15 tahun.
Dokter dapat meresepkan antibiotik untuk mengobati tonsilitis bakteri, meskipun mungkin tidak diperlukan.
Selain antibiotik, pengobatannya sama untuk kebanyakan kasus tonsilitis virus dan bakteri.
Untuk memastikan penyebab amandel, dokter bisa membantu.
Diagnosis didasarkan pada pemeriksaan fisik tenggorokan penderita.
Dokter mungkin juga akan mengambil biakan tenggorokan dengan mengusap bagian belakang tenggorokan dengan lembut.