KOMPAS.com - Sindrom sjogren adalah kelainan kronis pada sistem kekebalan.
Penyakit autoimun ini terjadi karena sistem kebalan tubuh menyerang sel sehat yang memproduksi air liur, kelenjar air mata, dan jaringan eksokrin lainnya sehingga menyebabka penurunan produksi air mata dan air liur.
Akibatnya, pasien mengalami keringat pada mulut, mata, kulit, hidung, saluran pernapasan bagian atas, dan vagina.
Baca juga: Cara Mudah Melakukan Relaksasi untuk Atasi Stres
Gejala yang umum dialami penderita sindro ini antara lain mata dan mulut yang kering dan disertai nyeri sendi.
Selain itu, penderita sindom sjogren juga bisa mengalami gejala berikut:
Penderita sindrom sjogren juga bisa mengalami penghlihatan kabur dan kelelahan ekstrim.
Baca juga: Waspada Sindrom Carpal Tunnel pada Penderita Diabetes
Masih belum diketahui pasti apa yang menjadi penyebab sindrom ini. Namun, riset menunjukan sindrom ini bisa terjadi karena infeksi virus atau bakteri.
Peneliti juga menduga penyebab utama sindrom sjogren adalah faktor genetik dan lingkungan.
Selain itu, penurunan kadar hormon esterogen juga bisa memicu sindrom sjogren.
Penyakit ini juga belum ditemukan obatnya. Perawatan yang trsedia hanya berfungsi untuk meringankan gejala, seperti penggunaan obat tetes mata atau lotion.
Untuk mengatasi gejala yang terjadi di persendian, dokter biasanya memberikan obat antiinflamasi nonsteroid.
Baca juga: Abses: Penyebab, Komplikasi, hingga Cara Mengatasinya
Dokter juga bisa meresepkan imunosupresan atau kortikosteroid untuk pasien dengan gejala yang parah.
Gejala sindrom ini juga bisa dikelola dengan menerapkan pola makan bergzi seimbang, seperti mengonsumsi banyak buah dan sayur, serta mengurangi makanan tinggi lemak jenuh dan gula.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.