Mikropenis juga dapat ditemukan dengan sindrom genetik yang dapat menyebabkan malformasi lainnya atau kondisinya mungkin idiopatik (memiliki penyebab yang tidak diketahui).
Pada masa bayi atau masa kanak-kanak, mikropenis biasanya didiagnosis melalui pengukuran panjang penis.
Baca juga: Apakah Sperma Sering Tumpah Bisa Jadi Penyebab Sulit Hamil?
Seperti kondisi medis lainnya, mikropenis juga bisa menimbulkan komplikasi.
Secara umum, komplikasi mikropenis dapat dibagi menjadi dua, yakni komplikasi medis dan
psikologis.
Komplikasi medis bisa berupa masalah hormon, tergantung dari penyebab kelainan endokrinnya atau dari efek pengobatan hormon yang berlebihan (apabila diobati oleh yang tidak kompeten).
Sedangkan komplikasi psikologis bervariasi, dari yang paling ringan, yaitu gangguan male sexual role, sampai berlanjut ke dewasa seperti penolakan untuk hubungan seksual oleh pasangan.
Oleh sebab itu, mikropenis perlu diobati.
Melansir Healht Line, peluang keberhasilan untuk pengobatan mikropenis lebih besar jika didiagnosis pada masa bayi.
Mengobati mikropenis ini dapat membantu meningkatkan kepercayaan diri di kemudian hari dan meningkatkan peluang aktivitas seksual yang memuaskan.
Baca juga: Untuk Pria, Kenali 5 Penyebab Ejakulasi Dini dan Cara Mengatasinya
Berikut beberapa cara mengobati mikropenis yang tersedia:
1. Terapi hormon
Terapi hormon seringkali dapat dilakukan mulai dari usia dini.
Ini dapat membantu merangsang pertumbuhan penis.
Terapi penis dimulai dengan perawatan testosteron singkat untuk melihat bagaimana penis merespons.
Hormon tersebut dapat dikeluarkan melalui suntikan atau melalui gel atau salep yang dioleskan langsung ke penis.