Jika penderita kolesterol tinggi tidak punya masalah sendi, luangkan waktu untuk lari di sela-sela rutinitas.
Tak perlu balapan lari. Lari santai sejauh dua kilometer terbukti lebih baik dalam menurunkan kolesterol ketimbang lari cepat dalam jarak dekat.
Baca juga: 5 Ciri-ciri dan Gejala Kolesterol Tinggi pada Tubuh
Olahraga jalan kaki kerap dibandingkan dengan olahraga lari.
Padahal, menurut penelitian, keduanya sama-sama punya manfaat untuk mengurangi risiko kolesterol tinggi dan tekanan darah tinggi.
Jalan kaki bisa jadi pilihan olahraga menurunkan kolesterol tinggi yang tepat, terutama bagi orang dengan masalah sendi.
Kalori yang dibakar saat bersepeda tak berbeda jauh dengan olahraga lari.
Bersepeda umumnya juga lebih enteng bagi sendi pinggul dan lutut ketimbang lari, terlebih bagi orang berusia lanjut.
Jika punya gejala radang sendi, ada baiknya penderita kolesterol tinggi menjalankan olahraga bersepeda daripada lari.
Olahraga bersepeda yang direkomendasikan untuk menurunkan kolesterol juga tak perlu jenis intensitas tinggi. Cukup bersepeda santai setiap hari.
Baca juga: 10 Makanan yang Bisa Menurunkan Kolesterol Tinggi
Renang juga termasuk olahraga yang bisa menurunkan kolesterol tinggi, menjaga berat badan tetap ideal, dan membakar lemak.
Menurut penelitian, manfaat renang yang menguntungkan pria salah satunya bisa menurunkan risiko kematian sampai 53 persen, jika dibandingkan orang yang malas bergerak.
Menurut studi yang diterbitkan di jurnal Atherosclerosis, orang yang rutin latihan angkat beban punya kemampuan membersihkan kolesterol jahat (LDL) dengan lebih cepat.