Kalium merupakan elektrolit yang penting bagi tubuh, bahkan lebih penting dibanding natrium.
Olahraga membuat Anda kehilangan elektrolit ini. Kabar buruknya, ketika Anda mengonsumsi camilan asin, Anda menghabiskan lebih banyak kalium.
Daging asap juga bukan pilihan yang baik bagi Anda seusai latihan.
Ini karena konsumsi daging asap selepas olahraga akan memperlambat pembakaran kalori dan metabolisme dari olahraga.
Setelah olahraga, godaan minuman manis seolah sulit untuk dihindari. Meski begitu, sebisa mungkin hindari minuman manis seperti soda atau jus buah.
Meminum minuman manis setelah olahraga yang intens akan
kontraproduktif bagi siapa pun yang ingin menurunkan berat badan.
Itu karena minuman manis akan memperlambat metabolisme tubuh.
Baca juga: Makanan Terbaik yang Perlu Dikonsumsi Sebelum Olahraga
Selain itu, minuman manis hanya menawarkan gula langsung tanpa manfaat nutrisi lainnya.
Anda memang membutuhkan makanan kaya kalori untuk menggantikan glikogen yang terbakar saat berolahraga.
Tapi, donat maupun kue kering bukan pilihan tepat. Itu karena jenis makanan ini minim nutrisi tapi kaya akan lemak.
Melansir dari Live Strong, donat bahkan masuk kategori makanan terburuk untuk dikonsumsi setelah sesi olahraga pagi.
Bukan rahasia lagi gorengan perlu dihindari bagi orang yang serang ingin menurunkan berat badan.
Merangkum dari Cosmopolitan, gorengan mengandung sedikit manfaat kesehatan dan sering kali mengandung lemak trans yang berbahaya.
Kandungan lemak yang tinggi dapat memperlambat proses pencernaan dan membuat tubuh terasa lesu.
Minuman berkafein seperti kopi juga tidak cocok dikonsumsi setelah berolahraga.
Baca juga: Benarkah Olahraga Lari Setelah Makan Bahayakan Tubuh?
Itu karena kafein dapat membuat tubuh dehidrasi. Padahal, seusai olahraga tubuh membutuhkan hidrasi yang cukup.
Di samping itu, kafein juga meningkatkan hormon kortisol dalam tubuh. Olahraga sendiri juga memicu stres pada tubuh yang menyebabkan pelepasan kortisol.
Terlalu banyak kortisol dapat meningkatkan peradangan, masalah kardiovaskular, dan ketidakseimbangan hormon.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.