Tetapi kondisi tersebut juga tampaknya bisa memengaruhi kesuburan dengan cara yang tidak langsung, seperti dengan merusak sperma atau sel telur.
Meski begitu, banyak penderita endometriosis ringan sampai sedang masih bisa hamil sampai cukup bulan.
Baca juga: 16 Makanan untuk Meningkatkan Kesuburan Saat Program Hamil
Dokter terkadang menyarankan penderita endometriosis untuk tidak menunda memiliki anak karena kondisinya dapat memburuk seiring berjalannya waktu.
Selain gangguan kesuburan, komplikasi endometriosis lainnya yang patut diwaspadai adalah kemunculan kanker ovarium.
Kanker ovarium cenderung terjadi pada tingkat yang lebih tinggi dari yang diperkirakan pada mereka yang menderita endometriosis.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa endometriosis meningkatkan risiko tersebut, tetapi masih relatif rendah.
Meskipun jarang, jenis kanker lain, seperti adenokarsinoma terkait endometriosis dapat pula berkembang di kemudian hari pada penderita endometriosis.
Untuk mengantispasi kejadian tersebut, alangkah baiknya bagi setiap wanita dapat melakukan deteksi dini endometriosis, salah satunya dengan mengenali keluhan nyeri haid yang dialami.
Merangkum Mayo Clinic, gejala utama endometriosis adalah nyeri panggul yang sering kali dikaitkan dengan periode menstruasi.
Meskipun banyak wanita mengalami kram selama periode menstruasi, penderita endometriosis biasanya menggambarkan nyeri haid yang jauh lebih buruk dari biasanya.
Baca juga: Berapa Lama Telat Haid yang Normal?
Nyeri haid juga bisa meningkat seiring berjalannya waktu.
Jadi, jika Anda mengalami nyeri haid demikian, akan lebih baik jika segera berkonsultasi dengan dokter.
Oleh masyarakat awam, endometriosis terkadang dapat disalahkahartikan sebagai kondisi lain yang bisa menyebabkan nyeri panggul, seperti penyakit radang panggul atau kista ovarium.
Tapi, dua penyakit lain itu tetap butuh juga penanganan dokter, sehingga baik untuk minta pendapat ahli bila mengalami nyeri haid tidak seperti biasanya.
Nyeri panggul dan kram sebagai gejala endometriosis dapat dimulai sebelum dan berlanjut selama beberapa hari hingga periode menstruasi.
Baca juga: Berapa Hari Masa Subur pada Wanita Terjadi?