Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Untuk Ibu Hamil, Waspadai Penyakit Hirschsprung pada Bayi Baru Lahir

Kompas.com - 03/10/2020, 16:31 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Penyakit hirschsprung yang jelas terjadi ketika sel-sel saraf di usus besar tidak terbentuk sepenuhnya.

Saraf di usus besar mengontrol kontraksi otot yang memindahkan makanan melalui usus besar.

Tanpa kontraksi, feses tetap berada di usus besar.

Beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko penyakit hirschsprung di antaranya, yakni:

  • Memiliki saudara kandung yang menderita penyakit hirschsprung
  • Menjadi pria karena penyakit hirschsprung lebih sering terjadi pada pria
  • Memiliki kondisi warisan lainnya, di mana penyakit Hirschsprung dikaitkan dengan kondisi bawaan tertentu, seperti Down syndrome dan kelainan lain yang muncul saat lahir, seperti penyakit jantung bawaan

Baca juga: Sistem Pencernaan: Fungsi, Organ, dan Cara Menjaga Agar Tetap Sehat

Komplikasi penyakit hirschsprung

Anak-anak yang menderita penyakit hirschsprung rentan terhadap infeksi usus serius yang disebut enterokolitis.

Enterokolitis sendiri dapat mengancam jiwa dan membutuhkan pengobatan segera.

Oleh karena itu, penyakit hirschsprung pada bayi baru lahir perlu diwaspadai.

Cara mengobati penyakit hirschsprung

Melansir WebMD, penyakit Hirschsprung adalah kondisi yang sangat serius.

Tetapi, jika ditemukan dengan cepat, penyakit ini hampir selalu dapat disembuhkan dengan operasi.

Baca juga: 9 Macam Gangguan Pencernaan dan Cara Mengobatinya

Dokter biasanya akan melakukan salah satu dari dua jenis operasi berikut:

1. Prosedur pull-through

Operasi ini hanya memotong bagian usus besar dengan sel saraf yang hilang.

Kemudian sisa usus terhubung langsung ke anus.

2. Operasi ostomi

Operasi ini mengarahkan usus ke lubang yang dibuat di dalam tubuh.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau