Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Stres pada Anak: Gejala, Penyebab, dan Cara Membantu

Kompas.com - 24/10/2020, 06:00 WIB
Resa Eka Ayu Sartika

Penulis

KOMPAS.com - Stres adalah reaksi fisik maupun emosional ketika ada tuntutan yang dibebankan sehingga membuat kita perlu menyesuaikan diri.

Tuntutan ini biasanya bersumber dari luar diri kita seperti keluarga, teman, pekerjaan, atau sekolah.

Stres dapat dirasakan oleh siapa saja, tidak memandang usia. Bukan hanya orang dewasa, anak-anak pun dapat mengalami masa-masa berat hingga merasa stres.

Baca juga: Tanda Stres pada Anak

Anak-anak memang identik dengan dunia bermain dan bersantai. Tapi, hal ini tidak menutup kemungkinan bahwa anak bisa merasa kewalahan menghadapi hari-harinya.

Berbeda dengan orang dewasa yang mudah mengungkapkan perasaan frustrasinya, anak-anak cenderung lebih sulit mengungkapkan rasa kewalahannya terhadap sesuatu.

Sering kali, kondisi stres pada anak tidak dikenali oleh orangtua. Ini karena beberapa masalah yang menyebabkan anak stres mungkin dianggap bukan hal besar bagi orang dewasa.

Padahal, ketika stres yang dirasakan anak-anak ini tidak dikelola dengan baik dapat menjadi masalah yang lebih serius seperti gangguan kecemasan hingga depresi.

Gejala

Untuk itu, sebagai orangtua, mengenali tanda dan gejala stres pada anak perlu dilakukan.

Sebagai pegangan, ada beberapa gejala umum stres pada anak.

1. Perubahan perilaku dan emosional

Mengutip Verywell Family, stres biasanya mengubah perilaku dan tempramen anak. Beberapa tanda perilaku stres misalnya:

  • Perubahan perilaku, seperti kemurungan, agresi, temperamen pendek, kebohongan, melawan aturan, atau lebih manja (kemelekatan)
  • Perkembangan kebiasaan gugup, seperti menggigit kuku
  • Kesulitan berkonsentrasi
  • Ketakutan (seperti takut gelap, sendirian, atau orang asing)
  • Mendapatkan masalah di sekolah
  • Menimbun barang-barang yang tampaknya tidak penting
  • Penolakan untuk pergi ke sekolah
  • Menarik diri dari keluarga atau teman

2. Perubahan fisik

Beberapa anak mengalami perubahan fisik, terutama yang berkaitan dengan masalah kesehatan.

  • Mengompol
  • Mengisap jempol
  • Memainkan rambut
  • Mengupil
  • Keluhan sakit perut atau sakit kepala
  • Nafsu makan menurun atau meningkat
  • Gejala fisik lainnya
  • Masalah tidur atau mimpi buruk

Baca juga: Mungkinkah Stres Picu Serangan Jantung?

Penyebab

Dikutip dari Kids Health, anak-anak sendiri mungkin tidak menyadari bahwa dirinya mengalami stres atau kecemasan. Terlebih lagi, mereka mungkin bingung untuk mengutarakan masalah stres yang dihadapi.

Hal ini membuat beberapa orangtua tidak yakin apakah si buah hati mengalami stres.

Beberapa penyebab stres pada anak antara lain:

1. Tekanan akademis

Banyak anak mengalami kecemasan tentang keinginan untuk berprestasi baik di sekolah.

Tekanan akademis adalah salah satu penyebab yang paling umum membuat anak merasa stres. Anak-anak mungkin takut membuat kesalahan atau merasa tidak pandai dalam sesuatu.

2. Perubahan besar dalam keluarga

Perubahan besar dalam hidup juga bisa mempengaruhi kondisi psikis anak-anak.

Perubahan seperti perceraian, kematian dalam keluarga, pindah rumah, kehilangan anggota keluarga, atau penambahan saudara baru dapat mengguncang rasa aman anak Anda dan menyebabkan kebingungan dan kecemasan.

Perceraian atau kematian anggota keluarga juga dapat menimbulkan kekhawatiran dan kesedihan serta dapat memicu ketakutan akan kematian.

Halaman Berikutnya
Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau