Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 26/10/2020, 12:15 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Alergi makanan bisa menyebabkan sakit perut.

Beberapa orang mungkin alergi terhadap makanan tertentu. Ini bisa mengiritasi perut dan bisa menyebabkan rasa sakit setelah makan.

Intoleransi adalah bentuk alergi yang lebih ringan.

Baik alergi maupun intoleransi dapat disebabkan oleh berbagai jenis makanan.

Intoleransi umum termasuk gluten, gandum, dan laktosa.

Orang-orang dapat membuat catatan harian tentang makanan jika mereka merasa memiliki alergi.

Buku harian makanan adalah catatan tertulis tentang apa yang mereka konsumsi setiap kali makan, termasuk minuman dan makanan ringan.

Baca juga: Alergi: Gejala, Penyebab, Faktor Risiko, dan Cara Mengobati

Para pemilik alergi makanan juga harus menyertakan catatan kapan perut mereka sakit.

Membuat buku harian dapat membantu menentukan makanan yang menyebabkan masalah.

Orang-orang kemudian dapat menghentikan makanan ini dari diet mereka.

9. Makan terlalu banyak

Mengisi perut secara berlebihan secara rutin tidak baik untuk kesehatan.

Ketidaknyamanan setelah makan mungkin merupakan tanda bahwa seseorang makan terlalu banyak.

Baca juga: Jangan Sembarangan Ambil, Ini Porsi Ideal Nasi Sekali Makan

Kondisi medis

10. Gastritis

Gastritis menyebabkan lapisan perut meradang.

Kondisi medis ini dapat menyebabkan sakit perut, mual, muntah, dan gangguan pencernaan.

Gastritis ringan dapat diobati di rumah dengan obat bebas dan perubahan pola makan.

Mengurangi makanan asam dan makan cemilan sepanjang hari dapat membantu.

11. Penyakit radang usus

Penyakit radang usus atau inflammatory bowel disease (IBD) bisa menyebabkan usus meradang.

IBD dapat menyebabkan berbagai gejala, salah satunya adalah sakit perut.

IBD adalah kondisi jangka panjang yang membutuhkan pengobatan dengan pengobatan dan perubahan gaya hidup.

12. Sakit mag

Sakit mag adalah luka yang berkembang di lapisan perut.

Kondisi medis ini akan menyebabkan rasa sakit yang membakar di bagian tengah perut.

Sakit mag sering kali disebabkan oleh infeksi.

Sakit mag juga bisa disebabkan oleh obat-obatan yang mengandung aspirin jika sering dikonsumsi dalam waktu lama.

Salah satu perawatan sakit mag adalah dengan obat penekan asam dan dengan atau tanpa antibiotik.

Baca juga: Cara Mengatasi Sakit Mag dengan Kunyit

13. Irritable bowel syndrome 

Irritable bowel syndrome (IBS) adalah kumpulan gejala akibat iritasi pada saluran pencernaan.

Penyakit ini tidak dapat disembuhkan, tetapi gejalanya dapat ditangani atau dikendalikan.

Selain sembelit dan diare, IBS yakni bisa menyebabkan kram perut dan kembung.

Gejala dapat berlangsung selama berhari-hari, berminggu-minggu, atau berbulan-bulan, dan mungkin tidak selalu terjadi setelah makan.

Meski tidak ada obatnya, perubahan gaya hidup bisa membantu.

Ini termasuk:

  • Makan secara perlahan
  • Menghindari makanan berlemak dan olahan
  • Banyak berolahraga
  • Mengurangi konsumsi alkohol dan minuman manis
  • Makan pada waktu-waktu biasa dan tidak melewatkan waktu makan

14. Batu empedu

Batu empedu adalah potongan material keras yang terbentuk di kantong empedu.

Jika menyumbat saluran empedu, dapat menyebabkan nyeri yang tajam dan tiba-tiba.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau