Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 26/10/2020, 12:15 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Perawatan batu empdu yakni dengan konsumsi obat-obatan atau pembedahan, tergantung pada tingkat keparahan kondisinya.

Baca juga: 5 Gejala Batu Empedu yang Perlu Diwaspadai

15. Heartburn

Heratburn dikenal sebagai gastroesophageal reflux (GER) dalam istilah medis.

Kondisi medis ini juga bisa disebut sebagai refluks asam.

GER disebabkan oleh asam yang keluar dari lambung meuju ke dalam kerongkongan.

Terasa seperti sensasi terbakar di dada dan tenggorokan.

Ini juga bisa menyebabkan rasa terbakar di perut.

Menghindari alkohol, makanan pedas, dan menurunkan berat badan jika diperlukan dapat membantu mengontrol heartburn.

16. Tiroid yang terlalu aktif

Kelenjar tiroid bertugas menghasilkan hormon yang memberi tahu tubuh cara bekerja.

Tiroid yang terlalu aktif dapat menyebabkan masalah medis yang dapat memengaruhi tulang, otot, dan jantung.

Salah satu gejala tiroid yang terlalu aktif adalah sakit perut dan diare.

Gejala lain termasuk sulit tidur, penurunan berat badan, dan detak jantung yang cepat.

Baca juga: Penyebab Sakit Perut Saat Haid dan Cara Mengatasinya

17. Penyakit celiac

Penyakit celiac adalah gangguan pada sistem pencernaan.

Kondisi medis ini disebabkan oleh alergi terhadap gluten, ditemukan dalam gandum hitam, jelai, dan gandum.

Gejala berupa sakit perut, sembelit, diare, dan kembung.

Menghilangkan gluten dari makanan dapat menghentikan efek dari kondisi tersebut.

Penyebab lainnya

18. Stres

Stres dapat menyebabkan otot menjadi tegang, yang dapat menimbulkan rasa sakit atau ketidaknyamanan pada perut.

Melakukan beberapa napas dalam dan lambat sebelum makan dapat mengendurkan otot.

Sementara, makan secara perlahan dan tenang dapat membantu menghindari sakit perut.

19. Kelebihan berat badan

Kelebihan berat badan dapat berarti bahwa seseorang lebih mungkin untuk mengembangkan kondisi seperti mulas atau sakit mag.

Ketika seseorang kehilangan berat badan berlebih, ini dapat membantu menghindari sakit perut setelah makan.

Baca juga: 3 Cara Mengukur Obesitas, Mana yang Terbaik?

20. Sembelit

Tidak cukup BAB atau BAB yang keras dan sulit dikeluarkan kemungkinan besar disebabkan oleh sembelit.

Sakit perut dan kembung adalah gejala umum sembelit lainnya.

Orang dapat mengobati sembelit dengan makan makanan yang tinggi serat dan minum banyak cairan.

Baca juga: 12 Cara Mengatasi Sembelit Secara Alami dan dengan Bantuan Obat

21. Efek samping pengobatan tekanan darah

Obat yang digunakan untuk mengatasi tekanan darah dapat menyebabkan efek samping. Ini termasuk sembelit dan terkadang sakit perut, termasuk sakit perut setelah makan.

Jika merasa mengalami efek samping dari obat ini, Anda dapat berbicara dengan dokter tentang beralih ke obat lain atau alternatif.

Kapan harus ke dokter ketika alami sakit perut setelah makan?

Melansir Health Line, sakit perut sesekali setelah Anda makan pada umumnya tidak perlu diwaspadai.

Tapi, jika kondisi itu dicurigai sebagai tanda adanya kondisi medis, akan lebih baik jika siapa saja yang mengalami sakit perut setelah makan, segera mencari nasihat dokter.

Siapa saja juga disarankan untuk memeriksakan diri ke dokter apabila sakit perut setelah makan berlanjut dalam waktu lama, di mana perubahan gaya hidup dan pola makan tidak berhasil memperbaiki keadaan.

Baca juga: 14 Makanan yang Mengandung Vitamin C Tinggi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau