Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

10 Penyebab Sakit Perut di Pagi Hari dan Cara Mengatasinya

Kompas.com - 28/10/2020, 09:05 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

KOMPAS.com – Mengalami sakit perut di pagi hari tentu tidak menyenangkan.

Kondisi ini bisa mengganggu kenyamanan, termasuk mood sehingga tak bersemangat untuk memulai hari.

Sakit perut di pagi hari memiliki banyak kemungkinan penyebab.

Baca juga: 9 Macam Gangguan Pencernaan dan Cara Mengobatinya

Meskipun sakit perut di pagi hari mungkin tidak perlu terlalu dikhawatirkan, siapa saja sebaiknya tidak boleh mengabaikan sakit parah yang tidak kunjung sembuh.

Pasalnya, nyeri yang terjadi terus-menerus dapat mengindikasikan masalah serius, sehingga perlu segera mencari pertolongan medis.

Berikut ini beragam kemungkinan penyebab sakit perut di pagi hari yang perlu diwaspadai:

1. Tukak lambung

Melansir Health Line, tukak lambung atau sakit mag adalah luka yang berkembang di lapisan lambung.

Kondisi ini dapat menyebabkan rasa sakit yang membakar atau tumpul di tengah perut, di arena antara dada dan pusar.

Nyeri dapat terjadi kapan saja, tetapi penderita tukak lambung mungkin akan mengalami peningkatan ketidaknyamanan di pagi hari karena nyeri dapat terjadi saat perut kosong.

Antasida atau penghambat asam yang dijual bebas dapat meredakan gejala, tetapi Anda harus mengunjungi dokter jika gejala memburuk atau berlanjut.

Jika tukak menyebabkan lubang di dinding perut, operasi darurat mungkin diperlukan sebagai penanganan.

Baca juga: Cara Mengatasi Sakit Mag dengan Kunyit

2. Sindrom iritasi usus besar

Irritable bowel syndrome (IBS) adalah suatu kondisi yang memengaruhi usus besar.

Kondisi medis ini dapat menyebabkan rasa sakit di sisi kanan bawah atau kiri bawah perut.

Gejala lainnya termasuk:

  • Diare atau sembelit
  • Gas berlebihan
  • Lendir di tinja
  • Perut kembung

Makanan dan stres tertentu dapat memicu IBS.

Jadi Anda mungkin mengalami gejala yang memburuk di pagi hari jika Anda merasa cemas atau stres tentang sekolah atau pekerjaan.

Baca juga: 14 Penyebab Mual Setelah Makan dan Cara Mengobatinya

Tidak ada obat untuk sindrom iritasi usus besar, tetapi kebiasaan gaya hidup dapat memperbaiki gejalanya.

Hindari berbagai makanan pemicu, termasuk:

  • Produk susu
  • Minuman berkarbonasi
  • Gorengan atau makanan berlemak

Sedangkan kebiasaan gaya hidup baik lainnya yang bisa dilakukan untuk menekan gejala IBS, yakni:

  • Berolahraga secara teratur
  • Mempraktikkan manajemen stres
  • Minum suplemen serat atau obat antidiare

Beberapa obat tersedia untuk penderita IBS.

Jadi, segera bicarakan dengan dokter jika gejala IBS Anda tidak membaik dengan pengobatan rumahan.

3. Penyakit radang usus

Inflammatory bowel disease (IBD) atau penyakit radang usus adalah istilah umum untuk dua kondisi, yakni penyakit Crohn dan kolitis ulserativa.

Baca juga: Sistem Pencernaan: Fungsi, Organ, dan Cara Menjaga Agar Tetap Sehat

Keduanya bisa menyebabkan sakit perut di sekitar pusar atau perut kanan bawah, dan beberapa orang mengalami sakit di pagi hari.

Penyakit Crohn dapat memengaruhi seluruh saluran pencernaan dan menyebabkan gejala lain, seperti:

  • Diare
  • Penurunan berat badan
  • Anemia
  • Mual
  • Kelelahan

Stres dan makanan serta minuman tertentu dapat memperburuk gejala, seperti minuman berkarbonasi dan makanan berserat tinggi.

Sedangkan, kolitis ulserativa hanya menyerang usus besar.

Gejala kolitis ulserativa antara lain meliputi:

  • Diare berdarah
  • Peningkatan urgensi usus
  • Energi rendah
  • Penurunan berat badan

Karena tidak ada obat untuk penyakit radang usus, tujuan pengobatan penyakit ini adalah mengurangi peradangan dan memperbaiki gejala.

Baca juga: 9 Cara Menjaga Kesehatan Sistem Pencernaan Secara Alami

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau