Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selain Covid-19, Ini 3 Kelompok Penyakit yang Mengintai Usai Liburan

Kompas.com - 01/11/2020, 07:31 WIB
Ariska Puspita Anggraini

Penulis

Selain itu, kebersihan dan kemanan makanan yang dibeli selama perjalanan juga perlu dipertanyakan dan berpotensi besar memicu diare.

"Penyakit ini, baik infeksi saluran nafas atas dan diare, sangat mendominasi para traveler, apalagi para traveler ini biasanya kurang istirahat dan kurang bergerak saat diatas kendaraan," ujar Ari.

Faktor-faktor itu juga kerap memicu sakit kepala dan pegal-pegal usai berlibur.

"Biasanya, keadaan ini dapat diatasi dengan cukup tidur. Sayangnya, mereka yang berlibur ini biasanya antusias menikmati lokasi liburan dan lupa akan kelelahan yang terjadi," tambah dia.

Padahal, hal itu bisa menyebabkan keadaan kelelahan akan semakin bertambah parah dan memicu penurunan daya tahan tubuh sehingga rentan terkena infeksi.

"Kondisi ini bisa semakin parah apabila selama liburan kita tidak menaati protokol kesehatan," ujar dia.

Baca juga: Mengenal Detoks Dopamin, Cara Lepaskan Diri Kesenangan Sementara

2. Penyakit kronik yang kambuh

Berbagai penyakit kronik umumnya cenderung akan mengalami kekambuhan setelah liburan.

Selama liburan selain menikmati lokasi di tempat libur umumnya masyarakat juga mencari kuliner yang enak. Mereka juga lebih memilih untuk makan minum di tempat kuliner tersebut.

Hal ini bisa memicu potensi penularan sesama anggota keluarga dan di antara pengunjung, terutama jika kita makan di restoran tertutup.

Selain itu, orang cenderung mengonsumsi makanan dan minuman dengan nilai kalori dan lemak tinggi saat liburan.

Padahal, mengonsumsi makanan tinggi kalori bagi orang yang sudah memiliki penyakit kronik bisa memicu dan semakin memperparah kekambuhan.

Pasien dengan penyakit kencing manis akan cenderung gula darahnya menjadi tidak terkontrol.

Sedangkan pasien dengan penyakit darah tinggi tekanan darahnya menjadi tidak terkontrol.

Tak hanya itu, pasien dengan hiperkolesterol atau asam urat tinggi juga bisa semakin memperparah kondisi medis yang telah dimilikinya. 

"Kalau pasien yang sudah obesitas sehabis liburan cenderung berat badannya akan bertambah melonjak. Mereka yang punya maag juga akan kambuh karena makan tidak teratur dan mengkonsumsi makanan yang berlemak dan kalori tinggi," tambah Ari.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau