Buang air kecil berlebih berasal dari ginjal yang mencoba membuang gula dan cairan ekstra.
Tanpa pengobatan, diabetes bisa mengancam nyawa.
Namun, dokter dapat dengan mudah mendiagnosisnya dengan tes darah, dan ada banyak pilihan pengobatan.
Baca juga: 7 Penyebab Urine Berwarna Gelap yang Perlu Diketahui
3. Diabetes insipidus
Urine jernih juga dapat menjadi tanda penyakit diabetes insipidus.
Diabetes insipidus adalah kondisi langka yang terjadi ketika ginjal menghasilkan urine dalam jumlah yang sangat banyak.
Menurut National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases, kebanyakan orang mengeluarkan sekitar 1-2 liter urine per hari.
Seseorang dengan diabetes insipidus mengeluarkan sekitar 3-20 liter urine setiap hari.
Meski disebut diabetes, orang yang hidup dengan diabetes insipidus sebenarnya tidak memiliki masalah dengan kadar gula darahnya.
Sebaliknya, ginjal mereka tidak dapat menyeimbangkan cairan dengan benar, dan tubuh mereka mungkin membuat mereka merasa lebih haus dari biasanya untuk membantu mengganti cairan yang hilang.
Baca juga: Waspadai Penyebab Urine Berwarna Hijau, Merah, Ungu, Oranye, dan Seperti Teh
4. Gangguan ginjal yang mendasari
Jika ginjal rusak atau terinfeksi, seseorang dapat mengalami buang air kecil yang tidak normal, termasuk buang air kecil yang jernih.
Ketika mengalami kondisi tersebut, seseorang mungkin juga akan memiliki gejala lain, seperti nyeri saat kecil atau demam.
Serangkaian kondisi langka yang dikenal sebagai sindrom Bartter atau pemborosan kalium, juga dapat menyebabkan seseorang sering buang air kecil.
Jika mereka minum lebih banyak sebagai kompensasi, urine mereka mungkin jernih.
Baca juga: 6 Penyebab Urine Berwarna Kuning Tua dan Cara Mengatasinya