KOMPAS.com – Hemofilia adalah kelainan langka di mana darah tidak menggumpal secara normal karena kekurangan protein pembekuan darah (faktor pembekuan).
Jika Anda menderita hemofilia, Anda mungkin mengalami pendarahan lebih lama setelah cedera daripada jika darah Anda menggumpal secara normal.
Kekurangan kecil biasanya tidak terlalu menjadi masalah.
Baca juga: 10 Gejala Hemofilia yang Perlu Diwaspadai
Namun, jika Anda mengalami kekurangan protein faktor pembekuan yang parah, masalah kesehatan yang lebih besar adalah pendarahan yang terjadi di dalam tubuh Anda, terutama di lutut, pergelangan kaki, dan siku.
Pendarahan internal itu dapat merusak organ dan jaringan Anda, dan mungkin mengancam jiwa.
Ketika Anda berdarah, tubuh Anda biasanya mengumpulkan sel-sel darah untuk membentuk gumpalan untuk menghentikan pendarahan.
Proses pembekuan didorong oleh partikel darah tertentu.
Melansir Mayo Clinic, hemofilia terjadi jika Anda kekurangan salah satu faktor pembekuan ini.
Ada beberapa jenis hemofilia dan kebanyakan bentuk diturunkan (faktor riwayat keluarga).
Namun, sekitar 30 persen penderita hemofilia tidak memiliki riwayat keluarga dengan gangguan tersebut.
Pada orang-orang ini, perubahan tak terduga terjadi pada salah satu gen yang terkait dengan hemofilia.
Hemofilia yang didapat adalah jenis kondisi langka yang terjadi ketika sistem kekebalan seseorang menyerang faktor pembekuan dalam darah.
Baca juga: 5 Gejala Gondok yang Perlu Diwaspadai
Kondisi ini dapat dikaitkan dengan sejumlah keadaan, seperti:
Hemofilia turunan
Pada jenis hemofilia yang paling umum, gen yang salah terletak pada kromosom X.