Setiap orang memiliki dua kromosom seks, satu dari setiap orang tua.
Seorang wanita mewarisi kromosom X dari ibunya dan kromosom X dari ayahnya.
Sedangkan, laki-laki mewarisi kromosom X dari ibunya dan kromosom Y dari ayahnya.
Baca juga: Jangan Keliru, Ini Beda Penyakit Rematik dan Asam Urat
Artinya, hemofilia hampir selalu terjadi pada anak laki-laki dan ditularkan dari ibu ke anak melalui salah satu gen ibu.
Kebanyakan wanita dengan gen yang rusak hanyalah pembawa dan tidak mengalami tanda atau gejala hemofilia.
Tetapi beberapa pembawa dapat mengalami gejala perdarahan jika faktor pembekuan mereka sedikit menurun.
Dengan penjelasan ini, maka faktor risiko terbesar untuk hemofilia adalah memiliki anggota keluarga yang juga mengalami gangguan tersebut.
Hemofilia termasuk penyakit yang layak diwaspadai.
Pasalnya, ada banyak komplikasi yang bisa ditimbulkan penyakit ini.
Beberapa komplikasi hemofilia mungkin termasuk:
1. Pendarahan internal
Pendarahan yang terjadi pada otot dalam bisa menyebabkan anggota tubuh membengkak.
Sementara, pembengkakan dapat menekan saraf dan menyebabkan mati rasa atau nyeri.
Baca juga: 8 Makanan Pantangan untuk Penderita Rematik
2. Kerusakan sendi
Pendarahan internal juga dapat menekan persendian, menyebabkan rasa sakit yang parah.