Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 18/11/2020, 16:05 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Setiap orang memiliki dua kromosom seks, satu dari setiap orang tua.

Seorang wanita mewarisi kromosom X dari ibunya dan kromosom X dari ayahnya.

Sedangkan, laki-laki mewarisi kromosom X dari ibunya dan kromosom Y dari ayahnya.

Baca juga: Jangan Keliru, Ini Beda Penyakit Rematik dan Asam Urat

Artinya, hemofilia hampir selalu terjadi pada anak laki-laki dan ditularkan dari ibu ke anak melalui salah satu gen ibu.

Kebanyakan wanita dengan gen yang rusak hanyalah pembawa dan tidak mengalami tanda atau gejala hemofilia.

Tetapi beberapa pembawa dapat mengalami gejala perdarahan jika faktor pembekuan mereka sedikit menurun.

Dengan penjelasan ini, maka faktor risiko terbesar untuk hemofilia adalah memiliki anggota keluarga yang juga mengalami gangguan tersebut.

Komplikasi hemofilia

Hemofilia termasuk penyakit yang layak diwaspadai.

Pasalnya, ada banyak komplikasi yang bisa ditimbulkan penyakit ini.

Beberapa komplikasi hemofilia mungkin termasuk:

1. Pendarahan internal

Pendarahan yang terjadi pada otot dalam bisa menyebabkan anggota tubuh membengkak.

Sementara, pembengkakan dapat menekan saraf dan menyebabkan mati rasa atau nyeri.

Baca juga: 8 Makanan Pantangan untuk Penderita Rematik

2. Kerusakan sendi

Pendarahan internal juga dapat menekan persendian, menyebabkan rasa sakit yang parah.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com