Menurut dr. Muhammad Irhamsyah, banyak faktor yang bisa memengaruhi perbedaan hasil uji tes swab PCR karena proses pemeriksaan laboratorium tersebut melewati beberapa tahapan.
Tahap awal tes PCR dimulai dari tahap pra-analitik, yakni penanganan sampel sebelum memasuki ruangan laboratorium.
Tahap ini meliputi pengambilan sampel usap, penanganan atau penyimpanan, dan transportasi pengiriman sampel
Tahap kedua yakni analitik, atau jalannya proses analisis sampel sampai keluarnya hasil tes.
Tahap terakhir yakni tahap post-analitik, atau keluarnya hasil pemeriksaan kemudian diserahkan kepada pasien.
Baca juga: Kenapa Vaksin Influenza Penting di Masa Pandemi Corona?
“Tingkat keakuratan tes PCR 100 persen, namun perlu diperhatikan hal-hal yang dapat mempengaruhi hasil akurasi pemeriksaan tes," kata dia.
Menurut dr. Muhammad Irhamsyah, beberapa faktor yang dapat memengaruhi hasil tes swab PCR antara lain:
Baca juga: Mengenal 3 Jenis Tes Covid-19, Mana yang Paling Akurat?
Berkaca dari serangkaian proses dan banyaknya faktor yang memengaruhi hasil tes swab PCR, dr. Muhammad Irhamsyah menyebut ada kemungkinan hasil tes itu bisa berbeda-beda.
“Proses pengambilan, penanganan, penyimpanan, transportasi, dan analisa sampel swab yang kurang tepat akan menyebabkan hasil pemeriksaan yang tidak akurat,” ujar dr. Muhammad Irhamsyah.
Selain faktor dan proses di atas, waktu pengambilan tes swab yang berbeda dapat memberikan hasil pemeriksaan yang berbeda.
Misalkan, seseorang melakukan tes swab PCR di rumah sakit tertentu hasilnya positif Covid-19, lalu keesokan harinya melakukan swab PCR di rumah sakit lain, hasilnya bisa jadi negatif Covid-19.
"Hasil tes itu bisa saja terjadi karena virus SARS-CoV-2 sudah tidak ada lagi di dalam tubuh orang tersebut," beber dia.
Baca juga: Cegah Covid-19, Perlukah Pakai Masker saat Berada di Rumah?
Selain perbedaan hasil di atas, dr. Muhammad Irhamsyah, Sp.PK, M.Kes juga menyebut ada hasil tes swab PCR yang bersifat inkonklusif, yakni hasil tes belum terdeteksi positif atau negatif.
Kondisi tersebut bisa terjadi karena dua hal. Pertama, konsentrasi material genetik yang diambil saat proses pengambilan sampel usap terlalu minim.
Kedua, hasil tes PCR juga bisa dipengaruhi kemampuan alat dalam mendeteksi gen virus corona SARS-CoV-2 tertentu.
Seperti diketahui, virus corona memiliki beragam materi genetik. Virus ini juga sangat mudah bermutasi.
"Jika didapatkan hasil inkonklusif. Pasien perlu melakukan tes pengambilan sampel (swab PCR) kembali," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.