KOMPAS.com - Kencing dengan urine berbusa umumnya terjadi saat kecepatan semburan aliran buang air kecil terlalu kencang.
Seperti halnya air yang berbusa saat keluar dari keran yang dibuka maksimal, urine juga akan berbusa apabila alirannya cukup cepat. Kondisi tersebut normal dan tidak perlu dikhawatirkan.
Namun, Anda perlu waspada apabila kencing dengan urine berbusa sering terjadi, bahkan saat semburan buang air kecil perlahan-lahan. Hal itu bisa jadi tanda masalah kesehatan tertentu.
Baca juga: Hati-hati, Protein Urine Tinggi Bisa Jadi Tanda Penyakit Ginjal
Berikut beberapa kondisi medis penyebab kencing berbusa dan cara mengatasinya.
Melansir Medical News Today, kencing berbusa terkadang artinya dehidrasi atau kekurangan cairan.
Selain urine berbusa, dehidrasi ditandai dengan urine yang berwarna pekat atau gelap.
Jika kencing dengan urine berbusa terkait dehidrasi, cara mengatasinya yakni minum banyak air putih dan cairan lain sampai urine berwarna bening atau nyaris transparan.
Baca juga: 3 Penyebab Protein Urine pada Ibu Hamil Tinggi dan Perlu Diwaspadai
Salah satu fungsi ginjal adalah menyaring protein di dalam darah. Protein bertugas menjaga keseimbangan cairan.
Jika ginjal tidak dalam kondisi prima, protein dapat bocor dari ginjal ke dalam urine. Protein urine ini menyebabkan kencing berbusa.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.