Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 10/12/2020, 16:01 WIB
Mahardini Nur Afifah

Penulis

  • Penyakit jantung koroner

Timbunan lemak atau plak di pembuluh darah arteri koroner bisa menyebabkan penyempitan arteri. Hal itu menghambat pasokan oksigen yang merupakan bahan bakar untuk pompa jantung.

  • Infeksi virus yang menyerang jantung

Infeksi jantung yang umumnya disebabkan oleh virus atau miokarditis dapat menyebabkan jantung bengkak dan gagal jantung.

Baca juga: 6 Cara Mencegah Serangan Jantung Sesuai Usia

  • Anemia

Anemia kronis atau kondisi saat tubuh kekurangan sel darah merah berkepanjangan membuat detak jantung cepat dan tidak beraturan. Imbasnya, jantung harus memompa lebih banyak darah untuk menambal kekurangan oksigen dalam darah.

  • Gangguan tiroid

Kelenjar tiroid yang mengontrol metabolisme tubuh juga bisa menyebabkan pembengkakan jantung. Kelenjar tiroid yang kurang aktif dan terlalu aktif sama-sama bisa jadi penyebab jantung bengkak.

  • Penumpukan zat besi di dalam tubuh

Kelainan yang membuat zat besi menumpuk di dalam tubuh atau hemochromatosis juga dapat berimbas pada jantung. Penumpukan zat besi di jantung dapat melemahkan organ vital ini dan membuat jantung bengkak.

Baca juga: 3 Gejala Serangan Jantung Pada Wanita, Tak Hanya Sakit Dada

  • Amiloidosis

Amiloidosis adalah penyakit langka yang dapat menyebabkan protein beredar di dalam darah dan menumpuk di jantung. Penyakit ini bisa menganggu fungsi jantung dan menyebabkan pembengkakan jantung.

Jantung bengkak bisa dideteksi lewat pemeriksaan fisik. Jika dicurigai ada gangguan di jantung, dokter akan merekomendasikan rontgen, tes ekokardiogram, sampai elektrokardiogram.

Cara mengobati jantung bengkak tergantung penyebab mendasar gangguan kesehatan ini.

Selain beragam terapi medis, dokter umumnya juga menyarankan penderita untuk setop merokok, olahraga rutin, diet rendah lemak, dan mejaga kadar kolesterol dan tekanan darah tetap stabil.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com