Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Komplikasi Serangan Jantung yang Perlu Diwaspadai

Kompas.com - 16/12/2020, 10:08 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Beberapa aritmia, seperti takikardia, bersifat ringan dan menyebabkan gejala seperti:

  • Palpitasi, yakni sensasi jantung berdegup cepat dan kencang yang dapat dirasakan di area tenggorokan dan leher
  • Nyeri dada
  • Pusing atau sakit kepala
  • Kelelahan
  • Sesak napas

Aritmia lainnya dapat mengancam nyawa, termasuk:

  • Complete heart block atau blok jantung komplit, di mana sinyal listrik tidak dapat berjalan dari satu sisi jantung ke sisi lainnya, sehingga jantung tidak dapat memompa darah dengan baik
  • Aritmia ventrikel, di mana jantung mulai berdetak lebih cepat sebelum kejang dan berhenti memompa sepenuhnya. Kondisi ini dikenal sebagai serangan jantung mendadak

Jenis aritmia yang mengancam jiwa ini dapat menjadi penyebab utama kematian selama 24 hingga 48 jam setelah serangan jantung.

Namun, tingkat kelangsungan hidup telah meningkat secara signifikan sejak penemuan defibrilator portabel.

Defibrilator portabel adalah perangkat eksternal yang dapat mengirimkan kejutan listrik ke jantung dan "menyetel ulang" ke ritme yang tepat.

Aritmia ringan biasanya dapat dikontrol dengan obat-obatan seperti beta-blocker.

Baca juga: 5 Cara Mencegah Jantung Bengkak yang Bisa Mengancam Jiwa

Bradikardia yang lebih menyusahkan yang menyebabkan gejala berulang dan berkepanjangan mungkin perlu diobati dengan alat pacu jantung. Ini adalah perangkat listrik yang ditanamkan dengan operasi di dada untuk membantu mengatur detak jantung.

2. Gagal jantung

Gagal jantung terjadi ketika jantung tidak dapat memompa darah ke seluruh tubuh secara efektif.

Gagal jantung dapat berkembang setelah serangan jantung jika otot jantung rusak parah. Kondisi ini biasanya terjadi di sisi kiri jantung (ventrikel kiri).

Gejala gagal jantung meliputi:

  • Sesak napas
  • Kelelahan 
  • Bengkak di lengan dan kaki Anda karena penumpukan cairan

Baca juga: 12 Penyebab Jantung Bengkak yang Perlu Diwaspadai

Gagal jantung dapat diobati dengan kombinasi obat-obatan dan, dalam beberapa kasus, operasi.

3. Syok kardiogenik

Syok kardiogenik mirip dengan gagal jantung, tetapi lebih serius.

Syok kardiogenik berkembang ketika otot jantung telah rusak secara ekstensif sehingga tidak dapat lagi memompa cukup darah untuk mempertahankan banyak fungsi tubuh.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau