Berbagai macam penyakit kronis lain, termasuk diabetes, penyakit Alzheimer, penyakit Parkinson, hipotiroidisme, dan kanker, dapat menyebabkan sembelit kronis dengan tanda feses keras.
Obat-obatan tertentu, seperti antidepresan dan beberapa pereda nyeri, dapat memperlambat pencernaan dan menjadi penyebab BAB keras.
Baca juga: 7 Cara Mengatasi BAB Keras Secara Alami dan dengan Bantuan Obat
Terapi radiasi mungkin juga memiliki efek ini.
Pola makan yang sangat rendah serat dan air dapat menyebabkan sembelit atau feses keras.
Ini karena serat dapat melancarkan jalan makanan di dalam saluran pencernaan dan menyerap air untuk melunakkan tinja.
Dehidrasi maupun kepekaan terhadap makanan atau asupan makanan bergula tinggi juga dapat menyebabkan sembelit.
Kadar hormon yang berfluktuasi dan perubahan dalam tubuh wanita, seperti peningkatan tekanan dasar panggul, dapat menjadi penyebab tinja keras selama kehamilan atau setelah melahirkan.
Tinja yang keras dapat menumpuk di saluran pencernaan, menyebabkan kerusakan pada lapisannya.
Baca juga: 7 Cara Mengatasi Susah BAB saat Hamil
Komplikasi dari BAB keras dapat meliputi:
Mencegah hal ini terjadi dengan menjaga tinja selembut mungkin dapat membantu.
Jika tidak ada darah di tinja atau rasa sakit yang parah, seseorang mungkin ingin memulai dengan mencoba melunakkan tinja di rumah.
Merangkum Health Line, berikut ini adalah beragam cara mengatasi BAB keras secara alami maupun dengan bantuan obat yang tersedia:
Terkadang pijat perut dapat membantu merangsang usus jika tidak cukup bergerak untuk membantu pencernaan lebih cepat.
Menggosok perut dengan gerakan memutar diyakini bisa membantu.
Baca juga: 12 Penyebab Susah BAB, Bukan Hanya Sembelit
Peningkatan air di saluran pencernaan dapat membuat feses menjadi lebih lunak dan lebih mudah dikeluarkan.