Hal ini uga turut menurunkan sistem kekebalan tubuh dan memicu peradangan.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa diet keto memicu kekurangan kalsium, vitamin D, magnesium, dan fosfor.
Seiring waktu, hal ini dapat menyebabkan kekurangan nutrisi. Itu sebabnya, melakukan diet ini tidak boleh sembarangan dan perlu berkonsultasi dahulu dengan dokter.
Baca juga: Multitasking Ternyata Berbahaya, Begini Cara Mencegahnya
Diet rendah karbohidrat seperti diet keto telah terbukti membantu mengatur kadar gula darah pada penderita diabetes.
Secara khusus, beberapa penelitian menunjukkan bahwa keto dapat membantu menurunkan kadar hemoglobin A1c, ukuran kadar gula darah rata-rata.
Namun, penderita diabetes tipe 1 bisa berisiko tinggi mengalami lebih banyak episode gula darah rendah (hipoglikemia), yang ditandai dengan kebingungan, gemetar, kelelahan, dan berkeringat.
Hipoglikemia dapat menyebabkan koma dan kematian jika tidak ditangani dengan cepat dan tepat.
Diet keto juga berpotensi menurunkan kepadatan mineral tulang. Riset yang meneliti 29 anak penderita epilepsi menemukan bahwa memiliki skor kepadatan mineral tulang yang lebih rendah 68 persen setelah menjalani diet keto.
Studi lain juga menunjukan melakukan diet keto selama 3,5 minggu mengakibatkan naiknya tingkat kerusakan tulang yang jauh lebih tinggi dibandingkan mereka yang mengonsumsi makanan tinggi karbohidrat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.