Di kulit, virus campak dapat menyebabkan peradangan pada kapiler. Hal inilah yang dapat menimbulkan ciri khas ruam campak.
Baca juga: Kenali Gejala Campak dan Pencegahannya
Virus juga bisa melewati sawar darah-otak dan memasuki otak pada sekitar 1 dari 1.000 orang. Kondisi ini bisa menyebabkan pembengkakan di otak yang mungkin mengancam nyawa.
Sementara, infeksi di paru-paru bisa menyebabkan seseorang batuk yang menularkan virus ke orang lain.
Centers for Disease Control and Prevention (CDC) menunjukkan bahwa seseorang dapat menularkan virus penyebab campak dari 4 hari sebelum dan sekitar 4 hari setelah ruam muncul.
Infeksi di antaranya dapat menyebar melalui:
Setelah seseorang batuk atau bersin, virus tetap aktif di udara selama sekitar 2 jam.
Jika satu orang menderita campak, mereka dapat menularkannya kepada 90 persen orang di sekitarnya, kecuali mereka memiliki kekebalan atau telah divaksinasi.
Perlu diingat, campak hanya menyerang manusia dan tidak ada spesies hewan yang dapat menularkannya.
Baca juga: 8 Penyebab Sariawan dan Cara Mengatasinya
Melansir Health Line, seseorang perlu menemui dokter jika memiliki gejala yang dapat mengindikasikan campak.
Berikut ini beberapa kondisinya:
Ruam kulit yang meluas adalah tanda khas campak.
Ruam ini bisa bertahan hingga 7 hari dan umumnya muncul dalam 14 hari setelah terpapar virus.
Ruam biasanya berkembang di kepala dan perlahan menyebar ke bagian tubuh lainnya.
Seorang dokter biasanya dapat mendiagnosis campak dengan melihat tanda dan gejalanya, tetapi mereka mungkin merekomendasikan tes darah untuk memastikan diagnosis.
Baca juga: 13 Makanan yang Mengandung Vitamin A Tinggi
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.