Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 24/12/2020, 06:04 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Di kulit, virus campak dapat menyebabkan peradangan pada kapiler. Hal inilah yang dapat menimbulkan ciri khas ruam campak.

Baca juga: Kenali Gejala Campak dan Pencegahannya

Virus juga bisa melewati sawar darah-otak dan memasuki otak pada sekitar 1 dari 1.000 orang. Kondisi ini bisa menyebabkan pembengkakan di otak yang mungkin mengancam nyawa.

Sementara, infeksi di paru-paru bisa menyebabkan seseorang batuk yang menularkan virus ke orang lain.

Centers for Disease Control and Prevention (CDC) menunjukkan bahwa seseorang dapat menularkan virus penyebab campak dari 4 hari sebelum dan sekitar 4 hari setelah ruam muncul.

Infeksi di antaranya dapat menyebar melalui:

Baca juga: Kenakan Pakaian Serba Hitam, Istri Kedua Ray Sahetapy Melayat ke Rumah Duka

  1. Kontak fisik dengan penderita campak
  2. Berada di dekat penderita campak saat mereka batuk atau bersin
  3. Menyentuh permukaan dengan virus dan kemudian memasukkan jari ke dalam mulut, atau menggosok hidung atau mata

Setelah seseorang batuk atau bersin, virus tetap aktif di udara selama sekitar 2 jam.

Jika satu orang menderita campak, mereka dapat menularkannya kepada 90 persen orang di sekitarnya, kecuali mereka memiliki kekebalan atau telah divaksinasi.

Perlu diingat, campak hanya menyerang manusia dan tidak ada spesies hewan yang dapat menularkannya.

Baca juga: 8 Penyebab Sariawan dan Cara Mengatasinya

Melansir Health Line, seseorang perlu menemui dokter jika memiliki gejala yang dapat mengindikasikan campak.

Berikut ini beberapa kondisinya:

  • Batuk
  • Demam lebih dari 38 derajal Celcius
  • Pilek
  • Mata merah
  • Sakit tenggorokan
  • Bintik putih di dalam mulut

Ruam kulit yang meluas adalah tanda khas campak.

Ruam ini bisa bertahan hingga 7 hari dan umumnya muncul dalam 14 hari setelah terpapar virus.

Ruam biasanya berkembang di kepala dan perlahan menyebar ke bagian tubuh lainnya.

Seorang dokter biasanya dapat mendiagnosis campak dengan melihat tanda dan gejalanya, tetapi mereka mungkin merekomendasikan tes darah untuk memastikan diagnosis.

Baca juga: 13 Makanan yang Mengandung Vitamin A Tinggi

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kebijakan Tarif "Liberation Day" Donald Trump, Apa Dampaknya?
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau