KOMPAS.com – Sama seperti gula darah tinggi, gula darah rendah juga bisa menjadi kondisi yang berbahaya.
Kondisi tubuh saat gula darah terlalu rendah dikenal dengan istilah hipoglikemia dalam dunia medis.
Merangkum Health Line, hipoglikemia terutama memengaruhi penderita diabetes, terlebih yang mengunakan metode pengobatan dengan terapi insulin.
Baca juga: 5 Buah untuk Menurunkan Gula Darah
Selain penderita diabetes, gula darah rendah juga dapat terjadi pada penderita gangguan makan maupun penderita gangguan pankreas.
Untuk dipahami, gula darah atau bisa disebut glukosa berasal dari makanan dan berfungsi sebagai sumber energi penting bagi tubuh.
Karbohidrat adalah sumber utama glukosa tubuh.
Setelah Anda makan, glukosa akan diserap ke dalam aliran darah, kemudian menuju ke sel-sel tubuh.
Hormon yang disebut insulin yang dibuat di pankreas, membantu sel menggunakan glukosa untuk energi.
Jika Anda mengonsumsi lebih banyak glukosa daripada yang dibutuhkan, tubuh akan menyimpannya di hati dan otot atau mengubahnya menjadi lemak sehingga dapat digunakan untuk energi saat dibutuhkan nanti.
Sementara itu, tanpa glukosa yang cukup, tubuh Anda tidak dapat menjalankan fungsi normalnya.
Baca juga: 13 Makanan yang Mengandung Karbohidrat Tinggi tapi Menyehatkan
Dalam jangka pendek, penderita diabetes yang tidak menjalani pengobatan yang meningkatkan insulin memiliki cukup glukosa untuk menjaga kadar gula darah, dan hati dapat membuat glukosa jika diperlukan.
Namun, bagi mereka yang menggunakan obat-obatan khusus ini, penurunan gula darah jangka pendek dapat menyebabkan banyak masalah.
Gula darah Anda dianggap rendah jika turun di bawah 70 mg/dL.
Perawatan segera untuk kadar gula darah rendah penting untuk mencegah gejala yang lebih serius berkembang.
Merangkum WebMD, kebanyakan orang merasakan gejala hipoglikemia ketika gula darah mereka sudah mencapai 70 mg/dL atau lebih rendah.