Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

9 Gejala Kencing Manis yang Perlu Diwaspadai

Kompas.com - 06/01/2021, 08:05 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

KOMPAS.com – Kencing manis adalah sebutan lain untuk penyakit diabetes mellitus.

Kata kecing manis digunakan untuk menggambarkan tingginya kadar gula darah dalam urine.

Seperti diketahui, pada penderita diabetes, ada gangguan keseimbangan antara transportasi gula ke dalam sel, gula yang disimpan di hati, dan gula yang dikeluarkan dari hati.

Baca juga: Benarkah Urine Penderita Diabetes Terasa Manis?

Akibatnya, kadar gula dalam darah meningkat. Kelebihan kadar gula ini kemudian dikeluarkan lewat urine.

Maka dari itu, urine kemudian akan menjadi banyak dan mengandung gula, sehingga terasa manis.

Pada dasarnya, ada dua hal yang menjadi penyebab kencing manis, yaitu:

  • Pankreas tidak mampu lagi memproduksi insulin
  • Sel tidak memberi respons pada kerja insulin sebagai kunci untuk membuka pintu sel sehingga gula tidak dapat masuk ke dalam sel

Dengan demikian, alasan diabetes sering disebut dengan istilah kencing manis menjadi jelas.

Pada keadaan normal, urine tidak mengandung gula dan tentunya tidak terasa manis.

Gejala kencing manis

Cara terbaik untuk mengetahui apakah Anda mengalami diabetes atau tidak adalah dengan melakukan tes gula darah di fasilitas kesehatan atau menggunakan alat khusus secara mandiri.

Tapi, sebelum melakukan cek gula darah, Anda dapat mendeteksi gejala diabetes yang mungkin telah terjadi.

Baca juga: Berapa Kadar Gula Darah Normal dalam Tubuh?

Berikut ini adalah beragam gejala kencing manis yang baik diwaspadai:

1. Sering buang air kecil

Melansir Medical News Today, ketika kadar gula darah tinggi, ginjal mencoba membuang kelebihan gula dengan menyaringnya keluar dari darah.

Hal ini dapat menyebabkan seseorang lebih sering buang air kecil, terutama pada malam hari.

2. Meningkatnya rasa haus

Sering buang air kecil yang diperlukan untuk menghilangkan kelebihan gula dari darah dapat menyebabkan tubuh kehilangan air tambahan.

Seiring waktu, hal ini pun dapat menyebabkan dehidrasi dan menyebabkan seseorang merasa lebih haus dari biasanya.

Baca juga: 9 Bahaya Tak Minum Air Putih 8 Gelas Sehari

3. Selalu merasa lapar

Rasa lapar atau haus yang terus-menerus bisa menjadi tanda awal diabetes tipe 2.

Penderita kencing manis seringkali tidak mendapatkan cukup energi dari makanan yang mereka makan.

Sistem pencernaan memecah makanan menjadi gula sederhana yang disebut glukosa, yang digunakan tubuh sebagai bahan bakar.

Pada penderita diabetes, glukosa ini tidak cukup bergerak dari aliran darah ke sel-sel tubuh.

Akibatnya, penderita diabetes sering merasa lapar terus-menerus, terlepas dari seberapa baru mereka makan.

4. Merasa sangat lelah

Penyakit diabetes dapat berdampak pada tingkat energi seseorang dan menyebabkan mereka merasa sangat lelah atau lelah.

Kelelahan ini terjadi akibat kurangnya gula yang berpindah dari aliran darah ke sel-sel tubuh.

5. Penglihatan kabur

Kelebihan gula dalam darah bisa juga merusak pembuluh darah kecil di mata, yang bisa menyebabkan penglihatan kabur.

Baca juga: Glaukoma: Gejala, Penyebab, Cara Mengobati, dan Cara Mencegah

Penglihatan kabur ini bisa terjadi di salah satu atau kedua mata dan bisa datang dan pergi.

Jika penderita kencing manis tak mengakses pengobatan, kerusakan pada pembuluh darah ini bisa menjadi lebih parah, dan kehilangan penglihatan permanen pada akhirnya dapat terjadi.

6. Perlambatan penyembuhan luka

Merangkum Health Line, kadar gula yang tinggi dalam darah dapat merusak saraf dan pembuluh darah tubuh. Kondisi ini dapat mengganggu sirkulasi darah.

Akibatnya, luka kecil maupun besar pun bisa membutuhkan waktu berminggu-minggu atau berbulan-bulan untuk sembuh.

Sementara, penyembuhan luka yang lambat dapat meningkatkan risiko infeksi.

7. Kesemutan, mati rasa, atau nyeri di tangan atau kaki

Kadar gula darah yang tinggi dapat memengaruhi sirkulasi darah dan merusak saraf tubuh.

Baca juga: 12 Cara Mencegah Diabetes Tipe 2 yang Baik Dilakukan

Pada penderita penyakit kencing manis atau diabetes tipe 2, hal ini dapat menyebabkan nyeri atau sensasi kesemutan atau mati rasa pada tangan dan kaki.

Kondisi ini dikenal sebagai neuropati dan dapat memburuk seiring berjalannya waktu hingga menyebabkan komplikasi yang lebih serius jika seseorang tidak mendapatkan pengobatan untuk diabetesnya.

8. Bercak kulit gelap

Bercak kulit gelap yang terbentuk di lipatan leher, ketiak, atau selangkangan juga dapat menandakan risiko diabetes yang lebih tinggi.

Bercak ini mungkin terasa sangat lembut dan seperti beludru.

Kondisi kulit ini dikenal sebagai acanthosis nigricans.

9. Gatal dan infeksi jamur

Kelebihan gula dalam darah dan urine menyediakan makanan untuk jamur yang dapat menyebabkan infeksi.

Infeksi jamur cenderung terjadi pada area kulit yang hangat dan lembap, seperti mulut, area genital, dan ketiak.

Baca juga: Sifilis: Gejala, Penyebab, Cara Mengobati, dan Cara Mencegah

Daerah yang terkena biasanya gatal, tetapi seseorang juga bisa mengalami rasa terbakar, kemerahan, dan nyeri.

Melansir Mayo Clinic, jika Anda mencurigai Anda atau anak Anda mungkin menderita penyakit kencing manis, lebih baik segera pergi ke dokter.

Semakin dini kondisinya didiagnosis, semakin cepat pengobatan dapat dimulai.

Jika Anda atau anak Anda didiagnosis mengalami diabetes atau kencing manis, Anda atau anak Anda memerlukan tindak lanjut medis yang ketat sampai kadar gula darah stabil.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau