Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anemia Aplastik: Gejala, Penyebab, Cara Mengatasi

Kompas.com - 09/01/2021, 08:08 WIB
Mahardini Nur Afifah

Penulis

KOMPAS.com - Anemia aplastik adalah kondisi saat tubuh berhenti memproduksi sel darah baru dalam jumlah yang cukup.

Masalah kesehatan langka ini membuat sumsum tulang tidak bisa membuat sel darah merah, sel darah putih, trombosit, atau ketiganya.

Kondisi ini membuat penderitanya jadi lebih mudah lelah, rentan terkena infeksi, dan menyebabkan pendarahan sulit terkontrol.

Berikut gejala, penyebab dan cara mengatasi anemia aplastik yang perlu diketahui.

Baca juga: Waspada, Suka Makan Es Batu Berisiko Rusak Gigi dan Tanda Anemia

Gejala anemia aplastik

Melansir Mayo Clinic, beberapa gejala anemia aplastik yang jamak dirasakan penderitanya yakni:

  • Kelelahan
  • Sesak napas
  • Jantung berdebar kencang dan tidak teratur
  • Kulit pucat
  • Tubuh mudah terkena infeksi
  • Muncul memar tanpa sebab jelas
  • Kerap mimisan dan gusi berdarah
  • Jika ada luka, pendarahan berkepanjangan
  • Ruam di beberapa bagian kulit
  • Kerap pusing dan sakit kepala
  • Demam

Gejala anemia aplastik bisa terjadi dalam waktu singkat atau berkepanjangan. Kondisi penyakit ini juga bisa ringan, parah, bahkan fatal.

Baca juga: Anemia: Gejala dan Cara Mengatasi

Penyebab anemia aplastik

Anemia aplastik dapat muncul sejak lahir atau anemia aplastik bawaan. Ada juga jenis anemia aplastik yang muncul secara perlahan atau tiba-tiba.

Penyebab anemia aplastik paling umum adalah gangguan sistem daya tahan tubuh yang menyerang sel induk di sumsum tulang.

Seperti diketahui, sel induk di sumsum tulang bertuugas menghasilkan sel darah merah, sel darah putih, dan trombosit.

Pada penderita anemia aplastik, sel punca rusak. Akibatnya, sumsum tulang menjadi kosong atau aplastik.

Baca juga: 6 Cara Mencegah Penyakit Anemia

Selain masalah gangguan sistem daya tahan tubuh, faktor lain yang dapat merusak sistem produksi sel darah di sumsum tulang antara lain:

  • Efek samping radiasi dan kemoterapi
  • Paparan bahan kimia beracun seperti pestisida, insektisida, sampai benzena
  • Efek samping beberapa obat tertentu
  • Penyakit autoimun
  • Infeksi virus seperti hepatitis, epstein-barr, cytomegalovirus, parvovirus B19, dan HIV
  • Efek samping kehamilan
  • Kelainan bawaan hemoglobinuria nokturnal paroksismal
  • Penyakit turunan anemia fanconi

Selain beberapa penyebab di atas, anemia aplastik juga dapat disebabkan beberapa faktor risiko yang belum diketahui. Beberapa orang terkena anemia aplastik tanpa sebab jelas.

Baca juga: Cara Membuat Jus Buah Bit untuk Atasi Anemia

Cara mengatasi anemia aplastik

Ilustrasi anemiaSHUTTERSTOCK Ilustrasi anemia
Melansir WebMD, cara mengatasi anemia aplastik perlu disesuaikan dengan penyebab pastinya.

Setelah dokter berhasil mengidentifikasi penyebab pastinya, gejala anemia aplastik bisa dikontrol.

Apabila kasus tidak parah, penderita tidak memerlukan perawatan medis khusus, kecuali jika jumlah darah turun di bawah tingkat tertentu.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau