KOMPAS.com – Gula atau juga dikenal sebagai glukosa adalah salah satu komponen makanan yang diperlukan oleh tubuh. Tapi, konsumsi gula yang terlalu banyak justru dapat menjadi bencana bagi tubuh.
Gula meningkatkan risiko peningkatan berat badan. Obesitas ini akan menyebabkan berbagai macam penyakit.
Rata-rata, orang menghabiskan gula sebanyak 68 gram per harinya, atau setara dengan 17 sendok teh.
Baca juga: 5 Cara Mencegah Gula Darah Rendah yang Baik Dilakukan
Padahal, idealnya, konsumsi gula harian manusia adalah 25 gram per hari (6 sendok teh) untuk wanita dan 37 gram per hari (9 sendok teh) untuk pria.
Untuk itu, Anda perlu mengontrol konsumsi gula harian Anda. Berikut ini beberapa cara mengontrol gula harian yang bisa Anda jalankan sehari-hari:
Semakin banyak minuman manis di pasaran seperti soda, minuman berenergi, minuman buah, dan banyak lagi.
Tubuh Anda tidak memberi perlakuan berbeda antara kalori dari minuman dan makanan.
Saat Anda minum, tubuh tidak akan merasa kenyang padahal kalori yang Anda konsumsi dari minuman itu sudah over dosis.
Karena tidak kenyang, Anda tetap makan seperti biasa atau tidak mengurangi porsi makan untuk mengimbangi asupan kalori yang berlebihan.
Dengan begitu, kalori di tubuh Anda akan semakin menumpuk.
Mengurangi minuman manis berarti mengurangi asupan gula berlebih dan berpotensi menjaga berat badan Anda.
Baca juga: 6 Alasan Gula Bisa Bikin Gemuk
Asupan gula yang tinggi dikaitkan dengan peningkatan nafsu makan dan penambahan berat badan.
Sebaliknya, diet rendah gula, tinggi protein dan tinggi lemak memiliki efek sebaliknya, mengurangi rasa lapar dan membatasi asupan makanan.
Protein terbukti mampu mengurangi nafsu makan dan rasa lapar.
Sebuah studi yang diterbitkan di National Center for Biotechnology Information mengungkapkan bahwa meningkatkan protein dalam makanan sebesar 25 persen berarti mengurangi keinginan makan hingga 60 persen.
Selain protein, lemak juga bisa menjadi penghalang konsumsi gula berlebih.
Lemak memiliki energi yang sangat tingi, mengandung 9 kalori per gramnya. Asupan lemak yang tinggi juga berkaitan dengan berkurangnya nafsu makan.
Berdasarkan penelitian yang diterbitkan di National Center for Biotechnology Information, reseptor lemak di mulut dan usus mengubah proses pencernaan lemak.
Akibatnya, menyebabkan penurunan nafsu makan dan asupan kalori.
Asupan gula yang tinggi berhubungan dengan peningkatan nafsu makan dan penambahan berat badan.
Baca juga: Alasan Konsumsi Gula Bisa Sebabkan Peradangan di Tubuh
Oleh sebab itu, cobalah makan makanan kaya protein dan lemak untuk mengurangi nafsu makan.
Makan secara teratur setiap tiga hingga lima jam dapat membantu menjaga gula darah tetap stabil.
Menurut ahli nutrisi dari Benedictine University, David Grotto, pola makan teratur membantu Anda menghindari perilaku makan yang tidak rasional.
David Grotto juga menyarankan makanan kaya protein dan kaya serat seperti biji-bijian.
Selain biji-bijian, mengonsumsi buah bisa menjadi alternatif saat Anda sedang ingin mengonsumsi makanan manis.
Selain rasa manis alami, Anda juga akan mendapat kandungan serat dan nutrisi dari buah.
Siapkan berbagai macam buah di rumah dan lingkungan sehingga saat Anda ingin mengonsumsi makanan manis, Anda bisa memilih buah untuk dimakan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.