Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 31/01/2021, 06:05 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Ini lebih sering terjadi pada pria lanjut usia.

4. Sinkop jantung

Masalah jantung yang mendasari dapat mengurangi suplai darah dan oksigen ke otak.

Kondisi jantung yang mungkin termasuk:

  • Aritmia atau detak jantung yang tidak normal
  • Stenosis atau penyumbatan katup jantung
  • Hipertensi atau tekanan darah tinggi
  • Serangan jantung, di mana otot jantung mati karena kekurangan darah dan oksigen

Baca juga: 5 Gejala Aritmia Jantung yang Perlu Diwaspadai

Penyebab pingsan ini biasanya membutuhkan perawatan medis segera dan pemantauan ekstensif.

Tes dan diagnosis

Melansir Health Line, jika Anda tidak memiliki riwayat pingsan sebelumnya dan pingsan beberapa kali, dokter Anda mungkin ingin memastikan apakah penyebabnya adalah kondisi medis yang mendasari.

Bahkan orang yang hanya pingsan sekali harus mendapatkan pemeriksaan elektrokardiogram (EKG), yang mencatat aktivitas listrik jantung Anda.

Beri tahu dokter Anda tentang keadaan spesifik dari kejadian pingsan Anda, seperti apa yang Anda baru lakukan dan bagaimana perasaan Anda sebelum pingsan.

Bersiaplah untuk memberikan riwayat kesehatan lengkap kepada dokter Anda, termasuk informasi tentang kondisi yang didiagnosis sebelumnya dan obat resep dan obat bebas yang Anda minum.

Bergantung pada temuan dari pemeriksaan fisik, dokter Anda mungkin memesan tes tambahan.

Baca juga: Sakit Kepala Tegang: Gejala, Penyebab, dan Cara Mengobati

Diagnosis biasanya dimulai dengan EKG.

 

Tes lain yang dapat digunakan untuk mengetahui mengapa Anda pingsan meliputi:

  • Holter monitor, yakni perangkat pemantauan jantung portabel yang Anda pakai setidaknya selama 24 jam.
  • Ekokardiogram, yakni tes dengan menggunakan gelombang suara untuk menghasilkan gambaran bergerak dari jantung Anda.
  • Electroencephalogram (EEG) mengukur aktivitas listrik otak Anda. Setelah mendengarkan penjelasan gejala Anda, dokter Anda biasanya akan dapat mengetahui apakah Anda pingsan atau mengalami kejang. Dokter akan melakukan EEG jika tidak yakin.

Dalam beberapa kasus, Anda mungkin menerima CT-scan kepala. Studi pencitraan ini memeriksa perdarahan di otak.

Namun, biasanya tidak membantu mencari tahu penyebab pingsan. Ini hanya membantu jika cedera kepala telah terjadi dan ada kekhawatiran akan pendarahan.

Perawatan untuk pingsan sendiri akan tergantung pada diagnosis dokter Anda.

Jika tidak ada kondisi medis mendasar yang menyebabkan Anda pingsan, biasanya Anda tidak memerlukan perawatan dan pandangan jangka panjangnya bagus.

Baca juga: Kapan Harus ke Dokter Ketika Batuk?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau