Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenali Faktor Risiko dan Gejala Stroke Pada Wanita

Kompas.com - 31/01/2021, 12:00 WIB
Ariska Puspita Anggraini

Penulis

KOMPAS.com - Stroke telah menjasi salah satu penyebab utama kematian di dunia.

Penyakit ini paling banyak memengaruhi wanita. Data American Heart Association menyebut60 persen kematian wanita terjadi karena stroke.

Itu sebabnya, para wanita perlu memerhatikan faktor risiko dan gejala awal stroke.

Baca juga: Penderita Diabetes Rentan Alami Stroke, Begini Cara Mencegahnya

Gejala stroke pada wanita

Gejala strokeyang dialami wanita umumnya sama dengan pria. Berikut gejala tersebut:

  • wajah terkulai
  • lengan melemah
  • sulit berbicara
  • gangguan penglihatan
  • gangguan keseimbangan atau koordinasi
  • sakit kepala tanpa sebab.

Selain itu, beberapa wanita juga bisa mengalami tanda-tanda awal stroke yang berbeda dengan pria seperti kelelahan, kebingungan, tubuh melemah, mual, dan muntah.

Faktor risiko stroke

Baik pria atau wanita memiliki faktor risiko stroke yang sama, yakni gaya hidup merokok, tekanan darah tinggi, dan peningkatan kolesterol.

Akan tetapi, wanita memiliki faktor risiko tambahan yang tidak dimiliki pria.

Ahli saraf Dolora Wisco mengatakan, hormon tertentu, persalinan, kehamilan,pil KB, sakit kepala dan migrain adalah faktor risiko stroke yang dialami wanita.

Itu sebabnya, wanita memerlukan cara pencegahan stroke khusus.

"Tekanan darah tinggi, diabetes atau kolesterol, atau mengonsumsi pil kontrasepsi oral dan merokok, itu adalah faktor risiko utama yang perlu diperhatikan oleh wanita," ucap Wisco.

Kabar baiknya, beberapa faktor risiko tersebut dapat diubah atau ditangani.

Pencegahan stroke untuk wanita

Berikut cara mencegah stroke untuk wanita berdasarkan rekomendasi American Heart Association dan American Stroke Association:

1. Wanita dengan riwayat tekanan darah tinggi sebelum kehamilan sebaiknya mengonsumsi aspirin dosis rendah dan suplemen kalsium untuk menurunkan risiko preeklamsia, gangguan kehamilan, dan tekanan darah tinggi yang serius.

2. Preeklamsia harus dikategorikan sebagai faktor risiko stroke setelah kehamilan.

Wanita yang mengalami preeklamsia memiliki risiko dua kali lipat terkena stroke dan risiko empat kali lipat mengalami tekanan darah tinggi di kemudian hari.

Baca juga: Mengenal Distonia, Penyebab Gerakan Otot dan Postur Tubuh Abnormal

3. Faktor risiko lain seperti merokok, kolesterol tinggi dan obesitas pada wanita dengan preeklamsia harus ditangani sejak dini.

4. Wanita hamil dengan tekanan darah cukup tinggi (150 hingga 159/100 hingga 109 mmHg) dapat dipertimbangkan untuk menjalani pengobatan tekanan darah.

Ibu hamil dengan tekanan darah tinggi yang parah (160/110 mmHg atau lebih) harus dirawat.

5. Wanita harus melakukan skrining untuk tekanan darah tinggi sebelum mengonsumsi pil KB, karena hal tersebut bisa meningkatkan risiko stroke.

6. Wanita yang mengalami sakit kepala migrain harus berhenti merokok untuk menghindari risiko stroke yang lebih tinggi.

Wanita yang berusia lebih dari 75 tahun harus melakukan skrining untuk mengetahui risiko fibrilasi atrium, karena hal ini terkait dengan risiko stroke yang lebih tinggi.

7. Berpegang pada perilaku gaya hidup sehat - seperti menjaga indeks massa tubuh yang sehat, mengonsumsi makanan yang kaya buah dan sayuran, dan berolahraga secara teratur.

Hindari pula gaya hidup merokok untuk mengurangi risiko stroke, baik pada pria maupun wanita.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com