Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 03/02/2021, 06:06 WIB
Mahardini Nur Afifah

Penulis

5. Penumpukan kotoran telinga

Di beberapa kasus, penderita mengalami gejala telinga berdengung karena kotoran telinga menumpuk di indra pendengaran.

Cara mengatasi telinga berdengung terkait penumpukan kotoran telinga ini membutuhkan perawatan untuk menyedot kotoran telinga.

6. Penyakit meniere

Penyebab telinga berdengung yang cukup jarang tapi dialami sebagian orang adalah penyakit meniere. Gangguan pendengaran ini menyebabkan telinga bagian dalam tertekan.

Selain telinga berdengung, gejala khas penyakit meniere adalah vertigo atau pusing disertai gangguan keseimbangan.

7. Peradangan telinga

Peradangan telinga jamak menyerang anak-anak. Masalah kesehatan ini menyebabkan penumpukan cairan di telinga bagian dalam.

Biasanya, gangguan pendengaran ini dapat sembuh sendiri seiring berjalannya waktu.

8. Gangguan pertumbuhan tulang telinga

Masalah pertumbuhan tulang telinga bagian tengah dan bagian dalam atau otosklerosis dapat menyebabkan tinnitus.

Gangguan pertumbuhan tulang telinga ini menyebabkan gelombang suara tidak dapat mencapai telinga bagian dalam sehingga muncul berbagai gangguan pendengaran.

9. Gendang telinga pecah

Telinga berdengung juga dapat disebabkan masalah gendang telinga yang pecah.

Gendang telinga dapat pecah karena infeksi, perubahan tekanan udara, atau paparan suara yang sangat kencang.

Selain telinga berdengung, gejala gendang telinga pecah yang khas yakni munculnya rasa sakit parah di indra pendengaran.

Baca juga: Cara Membersihkan Telinga yang Aman

10. Penyebab lainnya

Selain penyebab telinga berdenging di atas, tinnitus juga dapat disebabkan beragam alasan lainnya.

Antara lain cedera kepala, perubahan aliran darah karena anemia, tekanan darah tinggi, efek samping obat tertentu, tumor di telinga, gangguan saraf telinga, diabetes, sampai gangguan kelenjar tiroid.

Konsultasikan ke dokter untuk mengetahui dengan pasti penyebab mengapa telinga berdengung.

Terutama jika masalah kesehatan ini muncul lebih dari satu minggu atau gejalanya cukup parah.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau