Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berbagai Gejala Tak Umum Covid 19 yang Jarang Diketahui

Kompas.com - 03/02/2021, 10:00 WIB
Ariska Puspita Anggraini

Penulis

KOMPAS.com - Gejala umum Covid 19 yang umum terjadi hampir serupa dengan flu, misalnya batuk, demam, nyeri otot, sakit kepala, hidung tersumbat, dan sakit tenggorokan.

Selain itu, penderita Covid 19 juga umum mengalami mual atau muntah, diare, serta kehilangan indera perasa dan bau (anosmia).

Bahkan, ada pula pasien positif Covid19 yang mengalami mata merah, kehilangan nafsu makan, dan ruam di kulit.

Menurut ahli paru Joseph Khabbaza, gejala tersebut merupakan reaksi normal yang dialami penderita Covid 19.

Baca juga: Mengenal Covid Tongue yang Jadi Gejala Baru Covid-19

Namun, masih banyak gejala lain yang muncul dan sedang diteliti oleh para ahli.

"Covid 19 memang bisa menimbulkan gejala serupa pada beberapa orang. Namun, ada pula pasien Covid 19 yang mengalami gejala tak umum," ucap Khabbaza.

Berikut berbagai gejala tak biasa dari Covid 19:

1. Brain fog, kebingungan, halusinasi atau delirum

Beberapa pasien Covid 19 juga ada yang mengalami brain fog, kebingungan, halusinasi, atau delirium.

Kabut otak atau brain fog merupakan kondisi yang menyebabkan penderitanya linglung.

Sementara itu, halisinasi dan delirium kerap dialami oleh pasien yang telah mengalami penyakit kronis.

Gejala ini sangat umum terjadi pada orang tua karena tubuh berusaha melawan infeksi.

Pasien Covid 19 yang harus mendapatkan perawatan ICU terkadang mengalami delirium yang sangat parah, lebih buruk daripada pasien penyakit kronis lainnya.

Gejala semacam ini kemungkikan besar terjadi karena respon kekebalan tubuh atau antibodi juga menyerang sistem saraf, yang turut melumpuhkan kemampuan otak.

2. Detak jantung dan suhu tubuh meningkat

Beberapa pasien Covid 19 juga adayang mengalami peningkatan detak jantung meski tidak melakukan aktivitas fisik apapun.

Gejala ini biasanya terjadi bersamaan dengan meningkatknya suhu tubuh.

Hal ini terjadi karena respon sistem kekebalan menyerang saraf otonom atau saraf yang mengatur detak jantung dan suhu tubuh.

3. Iritasi kulit

Kulit adalah organ tubuh terbesar sehingga memiliki jumlah pembuluh darah terbanyak.

Ketika virus menginfeksi tubuh, aliran darah juga terpengaruh. Secara otomatis, kulit juga mengalami gangguan seperti iritasi atau ruam.

“Jika jumlah darah sangat rendah, terlalu kental atau membentuk gumpalan kecil, hal ini juga dapat menyebabkan perubahan pada warna kulit kita," ucap Khabbaza.

Baca juga: Penerima Vaksin Covid 19 Tetap Bisa Tularkan Virus Corona, Mengapa?

4. Pita suara melemah

Melemahnya pita suara juga bisa terjadi ketika virus memasuki tubuh kita.

Pasalnya, virus tersebut juga bisa meginfeksi saluran pernapasan atas dan menyebabkan suara serak, gangguan berbicara, sesak nafas, atau sulit menelan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau