KOMPAS.com – Kata osteomalacia atau osteomalasia berarti tulang lunak.
Melansir Cleveland Clinic, osteomalasia adalah penyakit yang melemahkan tulang dan dapat menyebabkan tulang lebih mudah patah.
Osteomalasia merupakan gangguan penurunan mineralisasi, yang mengakibatkan tulang rusak lebih cepat daripada yang dapat dibentuk kembali.
Baca juga: 9 Makanan yang Mengandung Kalsium Tinggi
Gangguan muskuloskeletal ini hanya terjadi pada orang dewasa.
Bila terjadi pada anak-anak, disebut dengan penyakit rakitis (kelainan pertumbuhan tulang).
Osteomalasia tidak sama dengan osteoporosis.
Osteomalasia bisa dipahami secara mudah sebagai masalah tulang yang tidak mengeras.
Sedangkan osteoporisis adalah melemahnya tulang hidup yang sudah terbentuk dan sedang direnovasi.
Merangkum Mayo Clinic, osteomalasia diakibatkan oleh cacat pada proses pematangan tulang.
Tubuh menggunakan mineral kalsium dan fosfat untuk membantu membangun tulang yang kuat.
Seseorang mungkin mengembangkan osteomalasia jika mereka tidak mendapatkan cukup mineral tersebut dalam makanan atau jika tubuh tidak menyerapnya dengan benar.
Masalah ini di antaranya bisa disebabkan oleh:
1. Kekurangan vitamin D
Sinar matahari dapat menghasilkan vitamin D di kulit.
Vitamin D makanan biasanya berasal dari makanan yang telah ditambahkan vitamin, seperti susu sapi.
Baca juga: Sudahi Perdebatan, Ini Waktu Berjemur yang Tepat Hasil Kajian Perdoski
Orang yang tinggal di daerah di mana sinar matahari terbatas, mendapat sedikit paparan sinar matahari, atau makan makanan rendah vitamin D dapat mengembangkan osteomalasia.
Kekurangan vitamin D adalah penyebab paling umum dari osteomalacia di seluruh dunia.
2. Operasi tertentu
Biasanya, perut memecah makanan untuk melepaskan kalsium dan mineral lain yang diserap di usus.
Proses ini terganggu jika seseorang menjalani operasi untuk mengangkat sebagian atau seluruh perut atau untuk memotong usus kecil dan dapat menyebabkan kekurangan vitamin D dan kalsium.
Baca juga: 9 Makanan yang Mengandung Kalsium Tinggi
3. Penyakit celiac
Dalam gangguan autoimun ini, makanan yang mengandung gluten, protein yang ditemukan dalam gandum, barley dan gandum hitam (rey) dapat merusak lapisan usus kecil.
Lapisan usus yang rusak tidak menyerap nutrisi dengan baik, dan dapat menyebabkan kekurangan vitamin D dan kalsium.
4. Gangguan ginjal atau hati
Organ-organ ini terlibat dalam mengaktifkan vitamin D di tubuh.
Maka dari itu, masalah dengan ginjal atau hati dapat memengaruhi kemampuan tubuh untuk membuat vitamin D.
5. Obat-obatan
Beberapa obat yang digunakan untuk mengobati kejang, termasuk fenitoin (Dilantin, Phenytek) dan fenobarbital, dapat menyebabkan defisiensi vitamin D dan osteomalasia yang parah.
Komplikasi potensial dari osteomalasia
Melansir Health Line, jika penyebab osteomalasia tidak diobati, ada komplikasi yang bisa terjadi.
Di aman, orang dewasa dapat dengan mudah mengalami patah tulang terutama pada tulang rusuk, kaki, dan tulang belakang.
Baca juga: 12 Makanan yang Mengandung Kalium Tinggi
Sementara pada anak-anak, osteomalasia atau rakhitis dapat menyebabkan kaki bengkok membentuk huruf O atau gigi tanggal prematur.
Gejala dapat kembali jika tidak tersedia cukup vitamin D.
Gangguan juga bisa kembali jika penderita berhenti minum suplemen atau jika mereka tidak mengatasi kondisi yang mendasari seperti gagal ginjal.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.