Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Cara Merangsang Kontraksi Agar Bayi Cepat Lahir

Kompas.com - Diperbarui 12/11/2022, 09:51 WIB
Mahardini Nur Afifah

Penulis

KOMPAS.com - Menjelang hari perkiraan lahir atau HPL, banyak ibu menunggu datangnya kontraksi. Kontraksi merupakan salah satu tanda persalinan sudah dekat.

Kendati sudah ada hari perkiraan lahir (HPL), kapan pastinya ibu hamil melahirkan tidak dapat diprediksi dengan pasti.

Tak pelak banyak ibu khawatir ketika kontraksi asli tanda persalinan tidak segera muncul di sekitar HPL.

Baca juga: 5 Ciri-ciri Kontraksi Palsu pada Ibu Hamil

Para ibu hamil yang sedang dag-dig-dug menunggu persalinan tak perlu cemas berlebihan.

Jika usia kehamilan sudah memasuki 40 minggu, berikut sejumlah cara merangsang kontraksi agar bayi cepat lahir:

1. Berdiri dan jalan kaki ringan

Olahraga ringan menjelang persalinan seperti jalan kaki dapat melatih jantung, menghilangkan stres, dan meningkatkan kesiapan fisik ibu hamil.

Melansir Verywell Family, manfaat berdiri dan jalan kaki ringan menjelang persalinan juga membantu meningkatkan tekanan pada serviks dan mendorong bayi untuk turun ke panggul.

Selain membantu merangsang kontraksi, ibu hamil yang betah berdiri dan mau rajin jalan kaki umumnya menjalani proses persalinan yang lebih singkat dan rasa sakit saat kontraksi mau melahirkan jadi berkurang.

Baca juga: Tanda dan Penyebab Pendarahan Setelah Melahirkan yang Wajib Diwaspadai

2. Stimulasi payudara

Stimulasi payudara merupakan salah satu cara merangsang kontraksi agar bayi cepat lahir.

Strimulasi payudara dapat melepaskan hormon oksitosin. Seperti diketahui, kontraksi dapat terjadi saat ibu hamil melepaskan hormon oksitosin.

Cara strimulasi payudara cukup praktis. Ibu hamil bisa memanfaatkan pompa ASI. Atau, merangsang puting secara manual dengan jari sendiri atau dengan bantuan pasangan.

Bagi beberapa ibu hamil yang payudaranya sensitif, air yang membasahi area dada saat mandi sudah bisa merangsang aliran oksitosin.

3. Benahi posisi bayi

Jika posisi bayi dalam kandungan belum berada dalam posisi yang siap lahir, ibu hamil perlu berupaya mengubah posisi tersebut agar janin bergerak ke panggul.

Ada beberapa cara untuk memperbaiki posisi bayi dalam kandungan untuk mempercepat kontraksi.
Ibu hamil bisa duduk di kursi kelahiran atau kursi goyang khusus. Atau, latihan menggunakan bola khusus.

Baca juga: Kaki Bengkak setelah Melahirkan: Penyebab dan Cara Mengatasi

4. Berhubungan seks

Melansir Healthline, berhubungan seks dapat menjadi cara merangsang kontraksi agar bayi cepat lahir.

Aktivitas seksual, terutama saat orgasme, dapat melepaskan hormon oksitosin yang merangsang kontraksi rahim.

Selain itu, ibu hamil yang berhubungan seks dengan pasangannya mendapatkan hormon prostaglandin dari air mani.

Hormon ini membantu mematangkan serviks untuk mempercepat persalinan.

Berhubungan seks umumnya aman dilakukan pada minggu-minggu terakhir kehamilan. Tapi, ibu hamil tidak disarankan berhubungan seks lagi setelah ketuban pecah.

Berhubungan seks setelah air ketuban pecah dapat meningkatkan risiko infeksi.

Baca juga: Cara Mencegah Stretch Mark pada Ibu Hamil sesuai Usia Kehamilan

5. Minum minyak jarak

Cara alami untuk mempercepat kontraksi lainnya yakni dengan minum minyak jarak.

Minum 1-2 ons atau 2 sendok makan minyak jarak untuk merangsang pelepasan hormon prostaglandin, yang dapat membantu mematangkan serviks.

Pastikan sebelum minum minyak jarak ibu hamil sudah mendapatkan persetujuan dari bidan atau dokter. Konsultasikan juga dosis paling tepat.

6. Makan kurma

Penelitian menunjukkan, manfaat makan kurma di minggu terakhir kehamilan dapat merangsang kontraksi, mematangkan serviks, dan melebarkan serviks saat persalinan.

Makan kurma sebelum persalinan juga dapat mengurangi kemungkinan penggunaan obat untuk induksi persalinan.

Baca juga: Penyebab dan Perawatan Bayi Prematur

7. Intervensi medis

Jika beragam cara merangsang kontraksi agar bayi cepat lahir di atas sudah dicoba dan belum berhasil, tenaga kesehatan umumnya menyarankan agar dilakukan intervensi medis.

Terlebih jika ada pertimbangan kondisi kesehatan ibu atau janin di dalam kandungan.

Beberapa intervensi medis yang disarankan, antara lain:

  • Induksi dengan obat
  • Memecah ketuban
  • Terapi epidural

Sebelum mencoba beragam cara mempercepat kontraksi atau intervensi medis agar bayi cepat lahir, pastikan Anda berkonsultasi dengan dokter atau bidan.

Pertimbangkan plus minus dan risikonya. Terkadang, proses persalinan terlambat bukan jadi persoalan asalkan kondisi janin dalam kandungan dan ibu hamil dalam kondisi prima.

Selama janin dalam kandungan dan ibu hamil baik-baik saja, tak ada salahnya membiarkan bayi lahir sendiri tanpa intervensi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com