Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

16 Faktor yang Dapat Meningkatkan Risiko Dibetes untuk Diwaspadai

Kompas.com - 07/02/2021, 18:07 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

KOMPAS.com – Diabetes adalah penyakit kronis yang ditandai dengan kadar gula darah (glukosa) tinggi di atas nilai normal.

Untuk diketahui, berikut ini adalah kadar gula darah normal yang seharusnya diperjuangkan:

  • Sebelum makan: sekitar 70-130 ml/dL
  • Dua jam setelah makan: kurang dari 140 mg/dL
  • Setelah tidak makan (puasa) selama kurang lebih delapan jam: kurang dari 100 mg/dL
  • Menjelang tidur: 100-140 mg/dL

Baca juga: 7 Perbedaan Diabetes Tipe 1 dan Diabetes Tipe 2

Secara umum, penyakit diabetes dapat dibagi menjadi tiga jenis, yakni diabetes tipe 1, diabetes tipe 2, dan diabetes gestasional (diabetes yang didapat hanya saat hamil).

Dengan ketiganya, tubuh seseorang berarti tidak dapat membuat atau menggunakan insulin.

Insulin diibaratkan sebagai kunci yang diperlukan untuk memasukkan glukosa ke dalam sel, sedangkan lubang kuncinya disebut reseptor insulin.

Orang dengan diabetes tipe 1 tidak memproduksi insulin atau Anda bisa menganggapnya tidak memiliki kunci.

Sedangkan orang dengan diabetes tipe 2 tidak dapat merespons insulin sebagaimana mestinya dan di kemudian hari dalam penyakit tersebut sering kali tidak menghasilkan cukup insulin. Anda bisa menganggapnya sebagai kunci rusak.

Sementara, wanita dengan diabetes gestasional tidak dapat menghasilkan cukup insulin selama 9 bulan kehamilan.

Baca juga: 9 Penyebab Diabetes Gestasional pada Ibu Hamil yang Perlu Diwaspadai

Faktor yang meningkatkan risiko diabetes

Masing-masing jenis diabetes cenderung memiliki faktor risiko yang berbeda.

Berikut ini beberapa hal yang dapat meningkatkan risiko diabetes menurut jenisnya:

Faktor risiko diabetes tipe 1

Diabetes tipe 1 biasanya dimulai pada masa kanak-kanak.

Di mana, pankreas pada penderita berhenti membuat insulin.

Seseorang dapat menderita diabetes tipe 1 seumur hidup.

Hal-hal utama yang mengarah padanya antara lain, yakni:

1. Riwayat keluarga

Jika Anda memiliki saudara yang menderita diabetes, kemungkinan besar Anda juga akan terkena diabetes tipe 1.

Siapa pun yang memiliki ibu, ayah, saudara perempuan, atau saudara laki-laki dengan diabetes tipe 1 sebaiknya melakukan pemeriksaan.

Tes darah sederhana dapat mendiagnosis penyakit ini.

Baca juga: Kenali Gejala Khusus Diabetes Tipe 1

2. Mengidap penyakit pankreas

Penyakit pankreas bisa memperlambat kemampuannya membuat insulin.

3. Terkena infeksi atau penyakit

Beberapa infeksi dan penyakit, kebanyakan yang langka, dapat merusak pankreas dan bisa memicu penyakit diabetes tipe 1.

Faktor risiko diabetes tipe 2

Jika Anda memiliki penyakit diabetes tipe 2, tubuh Anda tidak dapat menggunakan insulin yang dibuatnya. Kondisi ini disebut resistensi insulin.

Diabetes tipe 2 biasanya menyerang orang dewasa, tetapi bisa dimulai kapan saja dalam hidup.

Baca juga: Kenali Gejala Khusus Diabetes Tipe 2

Hal-hal utama yang mengarah padanya antara lain, yakni:

1. Obesitas atau kelebihan berat badan

Penelitian telah menunjukkan bahwa obesitas atau kegemukan adalah alasan utama diabetes tipe 2.

Karena meningkatnya obesitas di antara anak-anak, penyakit diabetes ini pun kini memengaruhi lebih banyak remaja.

2. Toleransi glukosa terganggu (TGT)

Toleransi glukosa terganggu adalah kondisi yang belum termasuk kategori diabetes tetapi glukosa darah lebih tinggi dari normal.

TGT dapat didiagnosis dengan tes darah sederhana.

Jika Anda mengalaminya, ada kemungkinan besar Anda akan terkena diabetes tipe 2.

3. Resistensi insulin

Diabetes tipe 2 sering dimulai dengan sel yang resisten terhadap insulin. Itu berarti pankreas Anda harus bekerja ekstra keras untuk membuat cukup insulin untuk memenuhi kebutuhan tubuh.

Baca juga: Memahami Hubungan Gula Darah dan Insulin

4. Diabetes gestasional

Jika Anda menderita diabetes saat hamil, Anda menderita diabetes gestasional.

Diabetes gestasional dapat meningkatkan peluang Anda terkena diabetes tipe 2 di kemudian hari.

5. Gaya hidup menetap

Gaya hidup malas bergerak (mager) dapat menjadi faktor yang dapat meningkatkan risiko diabetes tipe 2.

Anda setidaknya harus berolahraga lebih dari tiga kali seminggu untuk mengurangi risiko terkena jenis penyakit ini.

6. Riwayat keluarga

Anda lebih mungkin menderita diabetes tipe 2 jika memiliki orang tua atau saudara kandung yang menderita diabetes.

7. Mengidap polycystic ovarian syndrome (PCOS)

Wanita dengan sindrom ovarium polikistik (PCOS) memiliki risiko lebih tinggi.

Baca juga: Haid Tidak Teratur? Waspadai PCOS Penyebab Sulit Hamil

8. Usia

Jika Anda berusia di atas 45 tahun dan kelebihan berat badan atau jika Anda memiliki gejala diabetes, lebih baik bicarakan dengan dokter tentang tes skrining sederhana.

Diabetes gestasional

Diabetes gestasional (selama kehamilan) disebabkan oleh hormon yang dibuat oleh plasenta atau oleh terlalu sedikit insulin.

Gula darah tinggi dari ibu dapat menyebabkan gula darah tinggi pada bayi. Itu dapat menyebabkan masalah pertumbuhan dan perkembangan jika tidak ditangani.

Hal-hal yang dapat menyebabkan diabetes gestasional antara lain:

1. Obesitas atau kelebihan berat badan

Berat badan berlebih dapat menyebabkan diabetes gestasional.

Baca juga: 3 Cara Mengukur Obesitas, Mana yang Terbaik?

2. Intoleransi glukosa

Memiliki intoleransi glukosa atau diabetes gestasional di masa lalu membuat seorang wanita lebih mungkin mengalaminya lagi.

3. Riwayat keluarga

Jika orang tua atau saudara kandung Anda menderita diabetes gestasional, kemungkinan besar Anda akan mengidapnya.

4. Usia

Semakin tua usia Anda saat hamil, semakin tinggi peluang Anda mengalami diabetes gestasional.

Langkah-langkah yang baik dilakukan

Apa pun risikonya, ada banyak hal yang dapat Anda lakukan untuk menunda atau mencegah penyakit diabetes.

Lakukan hal ini:

  • Kelola tekanan darah
  • Jaga berat badan sehat
  • Berolahragalah selama 30 menit hampir setiap hari
  • Makan makanan yang seimbang
  • Cek kesehatan atau periksa kadar gula darah secara rutin

Baca juga: Bagaimana Olahraga yang Tepat untuk Tingkatkan Daya Tahan Tubuh?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya
Sakit Kulit Jokowi Dituding Stevens Johnson Syndrome, Kenali Ruam Khas Penyakit Ini…
Sakit Kulit Jokowi Dituding Stevens Johnson Syndrome, Kenali Ruam Khas Penyakit Ini…
Health
Jokowi Sakit Kulit Dituding Steven Johnson Syndrome, Ketahui Ini Faktanya…
Jokowi Sakit Kulit Dituding Steven Johnson Syndrome, Ketahui Ini Faktanya…
Health
Dari Hengki Kawilarang Meninggal dengan Komplikasi Diabetes, Kenali Ini Gejalanya…
Dari Hengki Kawilarang Meninggal dengan Komplikasi Diabetes, Kenali Ini Gejalanya…
Health
Gejala Kanker Kolorektal Sering Diabaikan, Ini Peringatan Ahli untuk Kaum Muda
Gejala Kanker Kolorektal Sering Diabaikan, Ini Peringatan Ahli untuk Kaum Muda
Health
Dokter: Perubahan Gaya Hidup adalah Kunci Utama Cegah Pengapuran Sendi Lutut
Dokter: Perubahan Gaya Hidup adalah Kunci Utama Cegah Pengapuran Sendi Lutut
Health
Hengki Kawilarang Meninggal dengan Kreatinin Tinggi, Ini Gejalanya…
Hengki Kawilarang Meninggal dengan Kreatinin Tinggi, Ini Gejalanya…
Health
Hengki Kawilarang Miliki Kreatinin Tinggi Sebelum Meninggal, Ini Artinya…
Hengki Kawilarang Miliki Kreatinin Tinggi Sebelum Meninggal, Ini Artinya…
Health
Hengki Kawilarang Meninggal Dunia: Sempat Alami Gangguan Ginjal, Kenali Gejalanya Berikut
Hengki Kawilarang Meninggal Dunia: Sempat Alami Gangguan Ginjal, Kenali Gejalanya Berikut
Health
Hengki Kawilarang Meninggal: Sempat Alami Gangguan Ginjal, Kenali Penyebabnya Berikut
Hengki Kawilarang Meninggal: Sempat Alami Gangguan Ginjal, Kenali Penyebabnya Berikut
Health
Hengki Kawilarang Meninggal Setelah Alami Diabetes dan Cuci Darah, Kenali Penyakit Ini
Hengki Kawilarang Meninggal Setelah Alami Diabetes dan Cuci Darah, Kenali Penyakit Ini
Health
Adam Suseno Alami Pendarahan Hebat akibat Luka Robek, Jalani Operasi Besar
Adam Suseno Alami Pendarahan Hebat akibat Luka Robek, Jalani Operasi Besar
Health
Hengki Kawilarang Meninggal Pada Usia 47 Tahun karena Sakit Apa? Ini Penjelasannya...
Hengki Kawilarang Meninggal Pada Usia 47 Tahun karena Sakit Apa? Ini Penjelasannya...
Health
Hengki Kawilarang Meninggal, Ini Penjelasan Medis Soal Prosedur Cuci Darah
Hengki Kawilarang Meninggal, Ini Penjelasan Medis Soal Prosedur Cuci Darah
Health
Kasus Virus Hanta Telah Terdeteksi di 4 Provinsi, Waspadai Ini Cara Penularannya…
Kasus Virus Hanta Telah Terdeteksi di 4 Provinsi, Waspadai Ini Cara Penularannya…
Health
Sering Pakai Headset? Kenali Gejala Gangguan Pendengaran Sejak Dini Sebelum Terlambat
Sering Pakai Headset? Kenali Gejala Gangguan Pendengaran Sejak Dini Sebelum Terlambat
Health
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau