Ingatlah bahwa bayi dan anak kecil yang mengalami sleep apnea mungkin tidak mendengkur, terutama mereka yang mengalami central sleep apnea.
Terkadang, satu-satunya tanda sleep apnea pada kelompok usia ini adalah masalah atau gangguan tidur.
Efek sleep apnea yang tidak diobati pada anak-anak
Temuan sleep apnea pada anak mesti dikonsultasikan dengan dokter.
Pasalnya, melansir Medical News Today, sleep apnea yang tidak diobati dapat menyebabkan gangguan tidur dalam waktu lama yang mengakibatkan kelelahan siang hari yang kronis.
Seorang anak dengan sleep apnea yang tidak diobati mungkin akan mengalami kehilangan fokus di sekolah. Hal ini pun dapat memicu masalah belajar dan prestasi akademik yang buruk.
Beberapa anak juga mengembangkan hiperaktif, menyebabkan mereka salah didiagnosis dengan attention-deficit/hyperactivity disorder (ADHD).
Namun, diperkirakan bahwa gejala sleep apnea obstruktif mungkin muncul pada hingga 25 persen anak-anak dengan diagnosis ADHD.
Baca juga: 10 Tanda Dehidrasi pada Anak yang Perlu Diwaspadai
Anak-anak ini mungkin juga mengalami kesulitan untuk berkembang secara sosial dan akademis.
Dalam kasus yang lebih parah, sleep apnea bertanggung jawab untuk pertumbuhan dan keterlambatan kognitif, serta masalah jantung.
Hal itu dikarenakan, sleep apnea yang tidak diobati dapat pula menyebabkan masalah kesehatan, seperti:
Ini mungkin juga terkait dengan obesitas pada anak.
Baca juga: 3 Penyebab Obesitas pada Anak dan Cara Mengatasinya
Penting untuk menemui dokter jika orangtua mencurigai adanya sleep apnea pada anak-anak.
Dokter anak bisa jadi akan merujuk anak-anak ke spesialis tidur.
Untuk mendiagnosis sleep apnea dengan tepat, dokter akan menanyakan gejala anak, melakukan pemeriksaan fisik, dan menjadwalkan studi tidur.