KOMPAS.com – Melihat anak yang memiliki badan gemuk sepintas begitu menyenangkan dan menggemaskan.
Namun jika disadari lebih jauh, para orangtua atau orang dewasa sepatutnya merasa cemas ketika mendapati seorang anak yang mengalami kegemukan atau obesitas.
Pasalnya, kegemukan dan obesitas pada anak adalah bom waktu yang siap meledakkan sejumlah persoalan kesehatan di kemudian hari.
Baca juga: Hati-hati Orangtua, Marah pada Anak Sebabkan 11 Dampak Fatal
Anak-anak yang kelebihan berat badan menjadi lebih rentan mengalami sejumlah masalah kesehatan baik secara fisik maupun psikologis berikut:
Meskipun gejala khas depresi, seperti kesedihan atau keputusasaan, mudah dikenali, ada gejala yang mungkin kurang terlihat.
Untuk itu, diperlukan upaya sungguh-sungguh dari semua pihak untuk dapat mencegah kegemukan dan obesitas pada anak.
Penyebab kegemukan dan obesitas pada anak belum diketahui secara pasti hingga kini.
Tapi, berbagai penelitian ilmiah telah menunjukkan bahwa penyebab kegemukan dan obesitas pada anak adalah bersifat multifaktor.
Baca juga: Awas, Anak Doyan Begadang Rentan Obesitas
Melansir Buku Obesitas pada Anak (2009) oleh dr. Genis Ginanjar Wahyu, ada tiga faktor yang diketahui berperan besar dapat meningkatkan risiko terjadinya kegemukan dan obesitas pada anak, yakni faktor genetik (keturunan), pola aktivitas, dan pola makan.
Berikut ini penjelasannya:
1. Faktor genetik
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.