KOMPAS.com - Metabolisme adalah bagian penting dari proses biologis di dalam tubuh.
Proses alami ini berperan dalam setiap fungsi tubuh, bahkan saat seseorang sedang istirahat atau tidur.
Berikut penjelasan lebih lanjut untuk memahami apa itu metabolisme, proses, sampai faktor yang memengaruhi metabolisme.
Baca juga: 5 Cara Mempercepat Metabolisme Tubuh Selain Olahraga
Dilansir dari Kid'sHealth, proses metabolisme adalah reaksi kimia saat sel di dalam tubuh mengubah makanan atau minuman yang dikonsumsi menjadi energi.
Tubuh kita membutuhkan energi untuk melakukan segala sesuatu; seperti bernapas, berpikir, bergerak, hingga tumbuh kembang.
Terdapat protein khusus di dalam tubuh yang mengontrol reaksi kimia proses metabolisme.
Ribuan reaksi metabolisme tubuh bisa terjadi dalam waktu yang bersamaan. Proses ini menjaga sel tubuh tetap sehat dan bisa bekerja dengan optimal.
Baca juga: Hati-hati, Ini 5 Tanda Tubuh Kurang Gerak
Proses metabolisme tubuh berjalan setelah kita makan atau minum. Sistem pencernaan menggunakan enzim untuk:
Tubuh lantas menggunakan gula, asam amino, dan asam lemak tersebut untuk sumber energi apabila sewaktu-waktu dibutuhkan. Ketiga senyawa tersebut lantas diserap ke dalam darah dan disalurkan ke sel-sel tubuh.
Setelah memasuki sel, enzim lain bekerja untuk mempercepat atau mengatur reaksi kimia yang terlibat dengan proses metabolisme.
Selama proses ini, energi dari senyawa tersebut dapat digunakan oleh tubuh atau disimpan di jaringan tubuh seperti hati, otot, dan lemak.
Proses metabolisme di dalam tubuh melibatkan keseimbangan dua jenis aktivitas, yakni anabolisme dan katabolisme.
Anabolisme adalah metabolisme yang membangun jaringan tubuh dan menyimpan cadangan energi.
Fungsi proses metabolisme ini untuk membantu pertumbuhan sel baru, memelihara jaringan tubuh, dan menyiapkan cadangan energi.
Dalam anabolisme, molekul kecil diubah menjadi molekul karbohidrat, protein, dan lemak berukuran besar dan kompleks.
Sedangkan katabolisme adalah metabolisme yang membakar atau mengeluarkan energi.
Fungsi proses metabolisme ini untuk menyediakan bahan bakar untuk anabolisme, memanaskan tubuh, serta menggerakkan otot dan tubuh.
Dalam katabolisme, sel tubuh memecah molekul karbohidrat dan lemak berukuran besar untuk diubah atau menjadi energi.
Setelah proses kompleks ini terjadi, sisa metabolisme akan dikeluarkan tubuh menjadi limbah melalui kulit, ginjal, paru-paru, dan usus.
Baca juga: 8 Efek Buruk Terlalu Banyak Duduk bagi Kesehatan
Metabolisme tubuh adalah proses kimiawi yang rumit. Proses ini melibatkan banyak hormon di dalam tubuh.
Hormon dari sistem endokrin membantu mengontrol laju metabolisme. Hormon tiroksin yang dikontrol kelenjar tiroid menentukan cepat atau lambatnya metabolisme tubuh.
Kelenjar di pankreas mengeluarkan hormon yang menentukan jenis aktivitas metabolisme apakah dominan anabolisme atau katabolisme.
Sebagai gambaran, setelah makan aktivitas metabolisme yang terjadi di dalam tubuh cenderung anabolisme.
Setelah makan, kadar gula darah di dalam tubuh meningkat. Pankreas merasakan peningkatan kadar gula darah ini lalu melepaskan hormon insulin sebagai sinyal pada sel tubuh untuk meningkatkan aktivitas anabolismenya.
Baca juga: 7 Efek Buruk Begadang Bagi Kesehatan
Baca juga: Efek Buruk Begadang bisa Sebabkan Jerawat Bermunculan, Kok Bisa?
Menurut Mayo Clinic, ada beberapa faktor yang memengaruhi laju metabolisme seseorang, yakni:
Banyak orang salah kaprah menyederhanakan metabolisme sebagai proses yang memengaruhi naik turunnya berat badan.
Faktanya, tak sesederhana itu. Metabolisme lambat bukanlah penyebab berat badan naik yang utama.
Selain metabolisme, ada peran faktor lain seperti aktivitas fisik, kondisi kesehatan, pola makan, tingkat stres, sampai kualitas tidur yang turut menentukan naik turunnya berat badan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.