Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dispepsia Fungsional: Gejala, Penyebab, Cara Mengatasi

Kompas.com - 21/02/2021, 14:04 WIB
Mahardini Nur Afifah

Penulis

KOMPAS.com - Dispepsia fungsional adalah istilah untuk menunjukkan gangguan pencernaan di perut bagian atas secara berulang dan tidak memiliki penyebab jelas.

Masalah kesehatan ini disebut fungsional karena sebenarnya tidak ada masalah dengan pencernaan bagian atas, hanya saja penderita tetap merasakan gejala yang mengganggu.

Dispepsia fungsional juga dikenal dengan sakit perut nonulcer atau dispepsia nonulcer.

Berikut penjelasan lebih lanjut terkait gejala dispepsia fungsional, penyebab, dan cara mengatasinya.

Baca juga: Dispepsia: Gejala, Penyebab, Cara Mengatasi

Gejala dispepsia fungsional

Melansir Mayo Clinic, dispepsia fungsional umumnya terjadi dalam waktu yang lama atau bersifat kronis.

Namun, gejala penyakit ini tidak terus-menerus muncul dan hanya sesekali kumat.

Tanda dan gejala dispepsia fungsional umumnya mirip dengan penyakit maag, antara lain:

  • Nyeri atau rasa panas di ulu hati sampai ke dada
  • Perut kembung
  • Sering sendawa
  • Mual dalam kondisi perut kososng atau setelah makan
  • Perut begah setelah makan
  • Sakit perut yang berkurang dengan makan
  • Rasa asam di mulut

Dokter umumnya mengarahkan diagnosis pada penyakit ini apabila gejala dispepsia fungsional muncul lebih dari satu bulan.

Dispepsia fungsional kerap disalahartikan dengan gangguan pencernaan lain seperti penyakit asam lambung atau GERD, radang lambung, sampai sindrom iritasi usus.

Baca juga: 6 Gejala Asam Lambung Naik, Tak Hanya Mual dan Sakit Perut

Penyebab dispepsia fungsional

Dilansir dari Healthline, penyebab dispepsia fungsional umumnya tidak tunggal, tapi beberapa alasan. Beragam kondisi yang bisa menyebabkan dispepsia fungsional, antara lain:

  • Alergi
  • Perubahan mikroba di usus
  • Infeksi bakteri Helicobacter pylori
  • Produksi asam lambung di atas normal
  • Peradangan saluran pencernaan bagian atas
  • Kemampuan perut dalam mencerna makanan terganggu
  • Salah pola makan
  • Gaya hidup tidak sehat
  • Stres, depresi, gangguan kecemasan
  • Efek samping penggunaan obat tertentu

Untuk mengentahui penyebab pasti dispepsia fungsional, dokter umumnya akan mengetes beberapa kondisi di atas.

Dengan mengetahui penyebab dispepsia fungsional secara pasti, penderita bisa mendapatkan pengobatan paling tepat.

Baca juga: 7 Gejala Usus Buntu, Tak Hanya Sakit Perut Sebelah Kanan

Cara mengatasi dispepsia fungsional

Ada banyak pilihan cara mengatasi dispepsia fungsional. Jenis perawatannya bisa berbeda-beda antarpenderita, tergantung kondisi penyakit dan penyebabnya. Pilihan pengobatannya, yakni:

  • Obat gangguan pencernaan jangka pendek atau jangka panjang
  • Terapi psikologis
  • Mengubah pola makan menjadi makan dengan porsi kecil tapi sering, tidak mengonsumsi gorengan dan makanan tinggi lemak, menghindari makanan pedas dan asam, serta meminimalkan alkohol sampai asupan berkafein
  • Mengelola stres
  • Tidur dengan sandaran kepala yang lebih tinggi
  • Menjaga berat badan tetap ideal

Baca juga: 15 Penyebab Sakit Perut Sebelah Kanan Bawah, Tak Selalu Usus Buntu

Penderita dispepsia fungsional perlu mengubah gaya hidup agar penyakitnya tidak kambuh dan mengganggu aktivitas sehari-hari.

Diskusikan dengan dokter terkait pilihan perawatan paling tepat untuk mengatasi masalah kesehatan ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau