Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 26/02/2021, 19:01 WIB
Mahardini Nur Afifah

Penulis

KOMPAS.com - Sebagian orang punya kebiasaan beristirahat dengan posisi tidur tengkurap.

Posisi tidur tertentu bisa berdampak pada kesehatan, terutama bagi orang yang punya masalah medis tertentu.

Bagi orang yang masih muda dan sehat, posisi tidur apa pun biasanya tidak ada bedanya.

Baca juga: Posisi Tidur saat Asam Lambung Naik

Namun, seiring pertambahan usia dan munculnya beragam kesehatan, posisi tidur penting untuk dipertimbangkan.

Berikut penjelasan lebih lanjut terkait bahaya dan manfaat tidur tengkurap untuk kesehatan.

Bahaya tidur tengkurap

Tidur tengkurap dianggap buruk bagi kesehatan karena bisa memberikan tekanan pada bagian punggung dan leher.

Melansir Cleveland Clinic, tidur tengkurap membuat kepala cenderung menoleh di satu arah selama beberapa waktu.

Otot leher yang menegang selama beberapa jam tersebut tak jarang bisa sakit dan rentan membuat saraf cedera.

Selain otot leher, bagian tulang belakang juga bisa ikut tertarik ketika otot leher tegang selama beberapa saat.

Baca juga: Susah Tidur Saat Haid, Begini Posisi Tidur untuk Kurangi Nyeri Haid

Menurut Mayo Clinic, bahaya tidur tengkurap yang juga perlu diwaspadai adalah sulitnya tubuh mempertahankan posisi tulang belakang dalam kondisi netral.

Tekanan pada tulang belakang bisa berbahaya karena bagian tubuh ini banyak memiliki saraf. Ketika tulang belakang tertekan, beberapa bagian tubuh lainnya bisa terasa sakit atau nyeri.

Selain nyeri, efek buruk tidur tengkurap juga bisa membuat kesemutan dan mati rasa karena tertekan terlalu lama. Hal itu bisa menyebabkan tidur tidak nyenyak.

Baca juga: Pentingnya Tidur Berkualitas Sebelum dan Setelah Disuntik Vaksin

Baca juga: 3 Bahaya Tidur Setelah Makan yang Perlu Diwaspadai

Manfaat tidur tengkurap

Ilustrasi tidur.PEXELS/ANDREA PIACQUADIO Ilustrasi tidur.
Tidur tengkurap tidak hanya memiliki mudarat, posisi tidur ini terkadang cocok untuk sebagian orang.

Melansir Health, posisi tidur tengkurap cocok untuk orang yang mendengkur dan memiliki masalah tidur apnea (sleep apnea).

Kedua gangguan tidur ini bisa mengganggu saluran udara dan membuat pernapasan terhenti selama beberapa saat saat tidur.

Posisi tidur tengkurap bisa membuka saluran udara orang yang mendengkur dan punya masalah apnea. Dengan begitu, gangguan tidur ini bisa berkurang.

Ahli juga berpendapat tidur tengkurap bermanfaat bagi penderita Covid-19, influenza, sampai pneumonia.

Dilansir dari CNN, pakar menyebut tidur tengkurap memungkinkan oksigen lebih mudah masuk ke paru-paru penderita ganggguan pernapasan.

Baca juga: Tidur Tanpa Bantal: Manfaat dan Mudarat bagi Kesehatan

Bagaimana baiknya?

Untuk meminimalkan bahaya tidur tengkurap, ada beberapa tips yang bisa dijajal. Melansir Healthline, berikut beberapa di antaranya:

  • Gunakan bantal yang tipis atau tak perlu pakai bantal, semakin tinggi bantal maka tekanan di kepala dan leher semakin besar
  • Letakkan bantal di bawah panggul, dengan begitu punggung bisa lebih netral dan tekanan bisa berkurang
  • Lakukan peregangan ringan setiap bangun tidur

Dengan menjalankan beberapa cara sederhana di atas, bahaya tidur tengkurap bisa diminimalkan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya
Hari Sel Sabit Sedunia: Kenali Gejala Awal dan Tanda Darurat Penyakit Sel Sabit
Hari Sel Sabit Sedunia: Kenali Gejala Awal dan Tanda Darurat Penyakit Sel Sabit
Health
Dokter Peringatkan Kurang Tidur Bisa Sebabkan Hipertensi
Dokter Peringatkan Kurang Tidur Bisa Sebabkan Hipertensi
Health
Hari Sel Sabit Sedunia: Mutasi Genetik Jadi Akar Penyebab Penyakit Sel Sabit
Hari Sel Sabit Sedunia: Mutasi Genetik Jadi Akar Penyebab Penyakit Sel Sabit
Health
IDAI: Anemia Bisa Rusak Otak Anak dan Turunkan Kecerdasan, Ini Langkah Pencegahannya
IDAI: Anemia Bisa Rusak Otak Anak dan Turunkan Kecerdasan, Ini Langkah Pencegahannya
Health
Kepala BGN: MBG Jadi Solusi Anak Bisa Minum Susu dan Makan Bergizi
Kepala BGN: MBG Jadi Solusi Anak Bisa Minum Susu dan Makan Bergizi
Health
Hari Sel Sabit Sedunia: Penyakit Langka yang Diam-diam Merenggut Nyawa di Usia Muda
Hari Sel Sabit Sedunia: Penyakit Langka yang Diam-diam Merenggut Nyawa di Usia Muda
Health
700 Lebih Kasus Hamil di Bawah Umur di Lombok Timur, Dokter: Ini Berisiko Tinggi
700 Lebih Kasus Hamil di Bawah Umur di Lombok Timur, Dokter: Ini Berisiko Tinggi
Health
Bahaya Anemia: Tubuh Terlihat Sehat tapi Kekurangan Zat Besi
Bahaya Anemia: Tubuh Terlihat Sehat tapi Kekurangan Zat Besi
Health
Ada 179 Kasus Covid-19 di Indonesia per Minggu ke-24 2025
Ada 179 Kasus Covid-19 di Indonesia per Minggu ke-24 2025
Health
20 Ribu Lebih Orang Indonesia Terkena Sifilis, Kenali Ini Gejalanya…
20 Ribu Lebih Orang Indonesia Terkena Sifilis, Kenali Ini Gejalanya…
Health
4,97 Juta Orang Telah Terima Makan Bergizi Gratis, Ribuan Tenaga Kerja Terlibat
4,97 Juta Orang Telah Terima Makan Bergizi Gratis, Ribuan Tenaga Kerja Terlibat
Health
Waspadai Tekanan Darah Tinggi, Ini Pertolongan Pertama Jika Pasien Tak Sadarkan Diri
Waspadai Tekanan Darah Tinggi, Ini Pertolongan Pertama Jika Pasien Tak Sadarkan Diri
Health
Apakah Tidur Cukup Penting Didapat Orang Dewasa? Ini Kata Dokter…
Apakah Tidur Cukup Penting Didapat Orang Dewasa? Ini Kata Dokter…
Health
Waspadai Tuli Akibat Headset, Ancaman Nyata yang Sering Diabaikan
Waspadai Tuli Akibat Headset, Ancaman Nyata yang Sering Diabaikan
Health
Gustiwiw Meninggal Dunia: Waspadai 8 Gejala Hipertensi yang Sering Diabaikan
Gustiwiw Meninggal Dunia: Waspadai 8 Gejala Hipertensi yang Sering Diabaikan
Health
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau