Meskipun penelitian tidak meyakinkan, beberapa kelompok etnis tampaknya memiliki tingkat diabetes yang lebih tinggi. Ini berlaku untuk:
Kondisi genetik seperti fibrosis kistik dan hemochromatosis juga dapat merusak pankreas yang mengarah pada kemungkinan lebih tinggi terkena diabetes.
2. Obesitas
Kelebihan berat badan atau obesitas dapat menyebabkan resistensi insulin, terutama jika sesoerang membawa kelebihan berat badan di sekitar bagian tengah tubuh (area perut).
Tetapi, banyak orang yang kelebihan berat badan tidak pernah mengembangkan diabetes, dan diperlukan lebih banyak penelitian tentang hubungan antara obesitas dan diabetes.
Baca juga: 3 Cara Mengukur Obesitas, Mana yang Terbaik?
3. Sindrom metabolik
Orang dengan resistensi insulin sering kali memiliki sekelompok kondisi termasuk gula darah tinggi, lemak ekstra di sekitar pinggang, tekanan darah tinggi (hipertensi), dan kolesterol dan trigliserida tinggi.
4. Terlalu banyak glukosa dari hati
Ketika kadar gula darah Anda rendah, hati Anda akan membuat dan mengirimkan glukosa.
Setelah Anda makan, gula darah akan naik, dan hati Anda biasanya akan melambat dan menyimpan glukosa untuk nanti.
Tetapi, hati beberapa orang tidak melakukannya. Di mana, hati terus menghasilkan gula.
Baca juga: 3 Penyebab Perlemakan Hati yang Perlu Diwaspadai
5. Komunikasi yang buruk antarsel
Terkadang, sel mengirimkan sinyal yang salah atau tidak menangkap pesan dengan benar.
Ketika masalah ini memengaruhi cara sel Anda dalam membuat dan menggunakan insulin atau glukosa, reaksi berantai dapat menyebabkan diabetes.
6. Sel beta rusak
Kadar gula yang tinggi bisa memaksa otak memberikan sinyal kepada sel beta pankreas untuk memproduksi insulin lebih banyak lagi.
Lama-kelamaan, sel beta akan mengalami kelelahan dan akhirnya rusak.
Dari sini, sel beta yang rusak dapat menyebabkan produksi insulin berkurang. Inilah mekanisme yang bisa menjadi penyebab diabetes tipe-2.
7. Diet yang buruk