Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

31 Penyakit Langka yang Telah Didiagnosis dan Ditangani di Indonesia

Kompas.com - 02/03/2021, 12:08 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

KOMPAS.com – Sesuai namanya, penyakit langka adalah penyakit yang jarang terjadi di masyarakat.

Yayasan MPS dan Penyakit Langka Indonesia mendefinisikan penyakit langka sebagai penyakit yang mengancam jiwa atau mengganggu kualitas hidup dengan prevalensi yang rendah, yakni sekitar 1:2.000 populasi atau kurang dari 2.000 pasien di populasi.

Meski demikian, jumlah pasien penyakit langka sebenarnya cukup banyak secara kolektif.

Berdasarkan informasi yang diperoleh, Dokter RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo yang aktif dalam Yayasan MPS dan Penyakit Langka Indonesia, dr. Cut Nurul Hafifah, Sp.A (K), mengungkapkan sudah ada lebih dari 7.000 penyakit langka yang telah diidentifikasi di dunia dan memengaruhi hidup jutaan orang di Asia.

Baca juga: Apa Itu Penyakit Langka? Orang Tua Perlu Tahu

Dari jumlah total penderita penyakit langka, 75 persen di antaranya diperkirakan adalah anak-anak. Sedangkan dari 75 persen itu, 30 persennya merupakan anak-anak usia di bawah 5 tahun.

"Sebagian besar atau 80 persen penyakit langka disebabkan kelainan genetika. Penyakit itu biasanya bersifat kronis atau menahun, progresif, dan mengancam kehidupan pasien," kata dr. Cut Hafifah saat diwawancara Kompas.com, Senin (2/3/2020).

Lantas, penyakit langka apa saja yang telah didiagnosis dan ditangani di Indonesia?

Berikut ini catatan dari Yayasan MPS dan Penyakit Langka Indonesia:

1. Mucopolysaccharidosis tipe I, tipe II, tipe III, tipe IV A, tipe VI, dan tipe VIII

Mucopolysaccharidosis (MPS) adalah sekelompok kelainan metabolik bawaan yang disebabkan berkurangnya enzim lisosom yang memetabolisme zat glikosaminoglikans (GAG).

Karbohidrat rantai panjang ini terdapat dalam sel untuk membentuk tulang, tulang rawan, kornea, kulit, dan jaringan ikat lainnya.

Saat ini terdapat 7 tipe MPS dengan subtipenya masing-masing.

Gejala MPS tidak tampak saat pasien lahir dan biasanya baru mulai terlihat saat pasien berusia 1 tahun.

Gejala awal bisa tidak spesifik, seperti:

  • Infeksi telinga
  • Pilek
  • Hernia umbilikalis

Seiring waktu berjalan, mulai tampak penumpukan GAG pada seluruh tubuh.

Gejala yang kemudian bisa terjadi pasien adalah:

  • Wajah terlihat lebih kasar
  • Dahi tampak menonjol
  • Batang hidung tampak pesek
  • Lidah membesar
  • Ppembesaran hati

Sementara, penumpukan GAG di katup jantung dapat menyebabkan gangguan kontraktilitas jantung. Sedangkan penumpukan GAG di saluran napas, bisa menyebabkan obstructive sleep apnea.

Seluruh sendi juga akan terpengaruh sehingga menyebabkan gangguan mobilitas sendi.

Baca juga: 7 Gejala Sleep Apnea pada Anak yang Perlu Diwaspadai

2. Classic phenylketonuria

Phenylketonuria (PKU) atau fenilketonuria adalah kelainan metabolik bawaan yang menimbulkan peningkatan kadar asam amino fenilalanin di darah.

Bila PKU tidak diobat, maka fenilalanin akan menumpuk hingga kadar berbahaya bagi tubuh, sehingga menyebabkan disabilitas intelektual dan masalah kesehatan yang serius.

3. 6-Pyruvil Tetrahydropterinsynthase deficiency

Defisiensi 6-Pyruvoyl Tetrahydropterin Synthase (PTPS) adalah kelainan bawaan yang ditandai kekurangan molekul yang disebut tetrahidrobiopterin (BH4).

Kondisi ini mengubah kadar beberapa zat dalam tubuh, termasuk fenilalanin.

Kadar fenilalanin yang tinggi telah muncul sejak awal kehidupan pada pasien PTPS yang tidak diobati. Kondisi ini akan merubah neurotransmiter di otak.

4. Niemann-Pick disease

Penyakit Niemann-Pick (NP) adalah kelainan yang melibatkan berbagai organ tubuh.

Terdapat empat tipe penyakit Niemann-Pick, yakni tipe A, tipe B, tipe C1, dan tipe C2.

Gejala klinis penyakit Niemann-Pick bisa sangat bervariasi, di antaranya:

  • Pembesaran hati dan limpa
  • Gagal tumbuh
  • Kemunduruan kemampuan motor dan psikologis (regresi psikomotor)

Anak dengan NP tipe A juga mengalami gangguan paru yang menyebabkan infeksi paru berulang hingga gagal napas.

Semua anak dengan NP mengalami kelainan mata yang disebut cherry-red spot.

Pada umumnya, anak dengan NP tipe A tidak dapat bertahan hidup hingga dewasa, sedangkan pasien NP tipe B dapat hidup hingga dewasa.

Sementara itu, pasien dengan NP tipe C biasanya akan menunjukkan gejala sebagai berikut:

  • Mengalami kesulitan koordinasi (ataksia)
  • Tidak mampu melirik secara vertical
  • Dystonia
  • Gangguan hati berat
  • Gangguan paru interstitial

Seiring waktu pasien NP tipe C1 dan C2 akan mengalami gangguan bicara dan menelan, hingga mengganggu proses makan.

Selain itu, pada pasien NP tipe C1 dan C2 terdapat penurunan kemampuan inteletual, dan 1/3 pasien mengalami kejang. Namun, pada umumnya pasien NP tipe C dapat bertahan hingga usia dewasa.

Baca juga: Apa Itu Penyakit Langka? Orang Tua Perlu Tahu

5. Gaucher disease

Penyakit Gaucher adalah kelainan metabolik bawaan yang disebabkan kekurangan enzim di lisosom, yaitu enzim beta-glucocerebrocidase.

Terdapat 3 tipe penyakit Gaucher, tipe 1 adalah yang paling sering, sedangkan tipe 2 dan tipe 3 melibatkan susunan saraf pusat.

Gejala dapat timbul pada usia anak hingga dewasa.

Gejala penyakit gaucher utamanya adalah:

  • Pembesaran hati dan limpa
  • Kadar hemoglobin rendah (anemia)
  • Mmudah memar akibat penurunan kadar keping darah (trombositopenia)
  • Kelainan paru
  • Kelainan tulang, seperti nyeri tulang, patah tulang, dan radang sendi

6. Maple syrup urine disease (MSUD)

Maple syrup urine disease adalah kelainan metabolik bawaan yang menyebabkan tubuh tidak dapat memetabolisme asam amino tertentu.

Nama penyakit ini berasal dari bau manis yang khas dari urine pasien.

Gejala maple syrup urine disease pada anak yang dapat terjadi antara lain adalah:

  • Malas menyusu
  • Muntah
  • Terlihat lemas
  • Keterlambangan perkembangan

Bila tidak ditangani kelainan ini menimbulkan kejang, koma, dan kematian.

7. Isovaleric acidemia

Isovaleric acidemia adalah kelainan langka yang menyebabkan tubuh tidak dapat memetabolisme protein tertentu dengan baik.

Kelainan ini tergolong kelainan asam organik, yaitu terdapat penumpukan asam organik dalam tubuh yang kemudian dapat menjadi toksik dan menimbulkan masalah kesehatan yang serius.

Pasien dengan isovaleric academia mengalami kekurangan enzim yang memecah asam amino leusin.

Pada kasus yang berat, gejala akan muncul beberapa hari setelah lahir.

Gejala isovaleric acidemia yang timbul bisa meliputi:

  • Malas menyusu
  • Muntah
  • Kkejang
  • Terlihat lemah

Tanda khas dari isovaleric acidemia adalah bau sweaty feet (kaki berkeringat) saat masa akut yang disebabkan menumpuknya asam organik (isovaleric acid).

8. Homocystinuria

Homocystinuria atau homosistinuria adalah kelainan bawaan yang menyebabkan tubuh tidak dapat memetabolisme protein tertentu.

Gejala homocystinuria yang paling umum, yakni:

  • Rabun jauh (myopia)
  • Dislokasi lensa
  • Peningkatan risiko gangguan pembekuan darah
  • Tulang mudah patah (osteoporosis) dan kelainan tulang lainnya

Beberapa pasien yang mengalami kelainan ini juga mengalami keterlambatan mental dan gangguan belajar.

9. Neonatal hemochromatosis

Hemokromatosis neonatal adalah kelainan yang terjadi pada janin dan bayi baru lahir.

Kelainan ini ditandai adanya gangguan hati akibat akumulasi zat besi berlebihan pada hati dan organ tubuh lain.

Penyebab hemokromatosis neonatal belum sepenuhnya diketahui secara, tetapi diduga berkaitan dengan maternal fetal alloimmunity yang menyebabkan gangguan hati akibat antibodi ibu yang menyerang janin.

Beberapa kasus menyebabkan kematian janin, sementara pada kasus yang lain gejala muncul 48 jam setelah lahir. Risiko berulangnya kelainan ini pada kehamilan berikutnya cukup tinggi

10. Congenital adrenal hyperplasia

Hiperplasia adrenal kongenital (HAK) merupakan sekumpulan kelainan genetik yang menyebabkan gangguan pada kelenjar anak ginjal (kelenjar adrenal).

Kelenjar adrenal berfungsi untuk mengeluarkan sejumlah hormon yang diperlukan untuk berbagai fungsi tubuh.

Pasien dengan HAK mengalami defisiensi enzim yang diperlukan tubuh untuk membentuk salah satu hormon sehingga produksi hormone androgen menjadi berlebihan.

Gejala dan tanda gejala HAK bergantung pada tipe HAK, usia saat diagnosis, dan jenis kelamin pasien yang mengalami kelainan ini.

Anak perempuan yang mengalami HAK pada umumnya memiliki bentuk kelamin yang ambigu dan bila tidak ditangani dapat mengalami dehidrasi, malas menyusu, diare, muntah, dan gejala lainnya.

11. Osteogenesis imperfecta

Osteogenesis imperfecta (OI) adalah sekumpulan kelainan genetik yang memengaruhi tulang.

Pasien dengan OI mudah mengalami patah tulang akibat trauma yang ringan, bahkan dapat timbul spontan.

Patah tulang dapat timbul di beberapa tempat dan pada kasus yang berat muncul sebelum lahir.

Saat ini terdapat sekitar delapan jenis OI.

Berbagai tipe ini dibedakan berdasarkan gejala dan tandanya masing-masing, meskipun terdapat gejala yang tumpang tindih.

Osteogenesis imperfecta tipe I adalah jenis yang paling ringan, sedangkan osteogenesis imperfecta tipe II merupakan jenis yang paling berat.

12. Turner syndrome

Sindrom Turner adalah kelainan kromosom yang memengaruhi perkembangan anak perempuan.

Tampilan khas dari sindrom Turner adalah perawakan pendek yang mulai terlihat sejak anak berusia 5 tahun.

Selain itu, fungsi indung telur akan terganggu, sel telur akan rusak sejak dini dan sebagian besar jaringan indung telur sudah tidak berfungsi sejak lahir.

Sebagian besar anak perempuan dengan sindrom Turner tidak mengalami puber sebelum mendapatkan terapi hormon serta sebagian besar tidak dapat memiliki keturunan (infertil).

Sekitar 30 persen anak perempuan dengan sindom Turner memiliki tampilan berikut:

  • Webbed neck atau kulit tambahan pada leher
  • Garis rambut belakang yang rendah
  • Sembab dan bengkak (limfedema) pada tangan dan kaki
  • Kelainan tulang
  • Kelainan ginjal

1/3 pasien juga memiliki kelainan jantung, seperti koarktasio aorta (penyemputan pembuluh darah arteri jantung) atau gangguan pada katup aorta.

Sebagian besar pasien sindrom Turner memiliki kecerdasan normal, meski keterlambatan perkembangan, gangguan belajar, dan gangguan perilaku masih mungkin terjadi.

13. Primary immunodeficiency (PID)

Imunodefisiensi primer adalah sekelompok penyakit yang terdiri dari lebih 300 penyakit langka, kronik, dan memiliki gangguan atau hilangnya sistem kekebalan tubuh.

Kelainan ini disebabkan kelainan genetik atau herediter.

Sebagian kasus sudah terlihat sejak lahir atau awal masa kanak-kanak, tetapi dapat pula terjadi pada segala usia dan jenis kelamin.

Pasien dengan imunodefisiensi primer memiliki risiko lebih tinggi terkena infeksi karena sistem kekebalan tubuh tidak berfungsi normal.

Infeksi antara lain dapat terjadi di:

  • Kulit
  • Rongga sinus
  • Tenggorakan
  • Telinga
  • Paru
  • Otak dan medulla spinalis
  • Saluran kemih

Infeksi ini dapat berulang, sulit disembuhkan, dan sangat berat.

14. Pulmonary hypertension

Hipertensi pulmonal merupakan peningkatan tekanan darah pada pembuluh darah yang mengaliri paru (arteri pulmonal).

Bila kondisi ini berat, maka dapat menyebabkan gagal jantung kanan.

Pada hipertensi pulmonal, dinding pembuluh darah menjadi tebal dan kaku sehingga darah tidak bisa mengalir lancer.

Penurunan aliran darah menyebabkan jantung sisi kanan bekerja lebih keras untuk memompa darah melalui arteri pulmonal.

Lama kelamaan, pompa jantung kanan akan menjadi lemah dan timbul gagal jantung.

Kelainan ini merupakan penyakit langka yang dapat mengenai orang dengan berbagai usia, tetapi lebih sering ditemukan pada pasien dengan kelainan jantung atau paru lainnya.

15. Kawasaki disease

Penyakit Kawasaki adalah penyakit langka yang pada umumnya mengenai anak berusia di bawah 5 tahun.

Kelainan ini dikenal juga sebagai sindrom yang melibatkan mukosa, kulit, dan kelenjar getah bening.

Gejala penyakit Kawasaki yang khas adalah:

  • Demam tinggi yang berlangsung lebih dari 5 hari disertai ruam
  • Pembengkakan kelenjar getah bening leher
  • Bibir kering dan pecah-pecah
  • Mata merah
  • Setelah beberapa waktu terdapat pengelupasan kulit tangan dan kaki

16. Lennox-Gastaut syndrome

Sindrom Lennox-Gastaut adalah jenis epilepsy yang dimulai sejak masa anak.

Kelainan ini ditandai adanya beberapa tipe kejang dan disabilitas intelektual.

Pasien dengan sindrom Lennox-Gastaut mulai mengalami kejang antara usia 3-5 tahun.

Tiga perempat kasus memiliki kejang tonik sehingga otot menjadi kaku.

Kejang muncul terutama saat tidur.

Jenis kejang lain adalah kejang absence yang menyebabkan pasien kehilangan kesadaran, serta banyak kasus mengalami “serangan jatuh” yaitu episode hilangnya tonus otot secara tiba-tiba.

Hampir semua pasien mengalami gangguan belajar dan disabilitas intelektual yang memburuk karena kejang sering sulit dikendalikan.

17. Rett syndrome

Rett syndrome merupakan kelainan saraf genetik langka yang paling sering menyerang anak perempuan.

Gejala pada sindrom ini terlihat jelas saat anak berusia sekitar 2 tahun.

Pada awalnya, anak dengan Sindrom Rett sering disangka mengidap autisme.

Sindrom Rett menyerang kekuatan otot dan koordinasi, sehingga anak sering memiliki gaya berjalan yang kaku dan memiliki gerakan tangan seperti meremas-remas, mencuci tangan, bertepuk tangan yang berulang-ulang.

18. Hemofilia

Hemofilia adalah kelainan langka di mana darah tidak menggumpal secara normal karena kekurangan protein pembekuan darah (faktor pembekuan).

Jika menderita hemofilia, pasien mungkin mengalami pendarahan lebih lama setelah cedera daripada jika darah Anda menggumpal secara normal.

Kekurangan kecil biasanya tidak terlalu menjadi masalah.

Namun, jika pasien mengalami kekurangan protein faktor pembekuan yang parah, masalah kesehatan yang lebih besar adalah pendarahan yang terjadi di dalam tubuh, terutama di lutut, pergelangan kaki, dan siku.

Pendarahan internal itu dapat merusak organ dan jaringan tubuh, dan mungkin mengancam jiwa.

Baca juga: 10 Gejala Hemofilia yang Perlu Diwaspadai

19. Infantile spasm

Spasme infantil merupakan salah satu sindrom epilepsi yang bersifat genetik pada anak sebelum berusia 1 tahun.

Gejala spasme infantile adalah spasme atau kekakuan pada otot leher, batang tubuh, kaki dan tangan ynag biasanya timbul pada usia sekitar 3 – 4 bulan.

Penyakit langka ini dapat menyebabkan anak memiliki kejang yang sulit dikontrol dan retardasi mental yang berat di kemudian hari.

20. Scleroderma

Scleroderma adalah penyakit langka genetik bersifat autoimun yang ditandai dengan penebalan dan pengerasan kulit di daerah wajah, tangan dan kaki.

Selain itu, organ lain di dalam tubuh seperti paru-paru, usus, ginjal, jantung, saluran pencernaan, usus juga dapat mengeras akibat jaringan penghubung kulit atau kolagen yang diproduksi secara berlebihan. G

ejala yang sering timbul adalah gangguan pergerakan sendi dan nyeri akibat pengerasan tersebut.

21. Tuberosclerosis

Tuberosclerosis adalah penyakit langka bersifat genetik yang menyebabkan timbulnya beberapa tumor kecil menyerupai jerawat di kulit, otak, ginjal, jantung, otak, mata, dan paru-paru.

Tumor ini sering kali tidak ganas namun tetap menimbulkan gejala ringan hingga berat seperti, kelainan warna kulit, sesak nafas, gangguan irama jantung, gagal ginjal, masalah perilaku, cacat intelektual, keterlambatan perkembangan dan kejang.

22. Trisomy 18

Penyakit trisomy 18 disebabkan karena kelainan kromosom, yaitu terdapat tiga salinan kromosom 18 (seharusnya terdapat dua).

Penyakit trisomy 18 dikenal juga sebagai Sindrom Edward.

Terdapat beberapa tanda dan gejala penyakit genetik ini, yaitu:

  • Kecacatan fisik yang ditandai dengan langit mulut yang terbelah
  • Lubang pada jantung
  • Kelainan bentuk dada
  • Lingkar kepala yang kecil
  • Rahang yang kecil
  • Pertumbuhan dan perkembangan yang terlambat

Biasanya penyakit ini sudah dapat didiagnosis dari sejak kehamilan melalui ultrasonografi (USG).

23. Guillain Barre syndrome

Guillain Barre syndrome adalah penyakit langka yang disebabkan karena autoimun menyerang saraf tepi.

Gejala khas dari penyakit Guillain Barre syndrome adalah kelumpuhan yang pada kedua sisi tubuh yang menjalar ke atas dari bagian kaki hingga sering kali ke otot mata.

Gejala lain yang disebabkan karena kelumpuhan ini adalah:

  • Kesulitan menelan
  • Kesulitan bernafas
  • Kesulitan berbicara
  • Gangguan pencernaan
  • Gangguan penglihatan
  • Tekanan darah tinggi
  • Ketidakteraturan irama jantung

24. Myastenia Gravis

Myastenia Gravis adalah penyakit langka bersifat autoimun yang disebabkan karena terganggunya komunikasi saraf dan otot.

Gejala penyakit Myastenia Gravis antara lain, yakni:

  • Salah satu atau kedua kelopak mata penderita sulit dibuka
  • Penglihatan ganda
  • Ekspresi wajah yang terbatas
  • Perubahan kualitas suara
  • Kesulitan menelan dan berbicara
  • Kesulitan bernafas
  • Kesulitan beraktivitas akibat dari pelemahan otot di daerah wajah, mata, leher, tangan dan kaki

25. Duchenne muscular dystrophy

Duchenne muscular dystrophy adalah penyakit langka bersifat genetik yang paling sering menyerang anak laki-laki.

Distrofi otot ini menyebabkan kelemahan dan kemunduran kemampuan otot yang biasanya timbul pada anak laki sebelum usia 6 tahun.

Otot yang sering terganggu adalah otot lengan, kaki dan punggung.

Dengan berjalannya waktu, otot jantung dan pernapasan juga mungkin dapat terpengaruh.

Salah satu tanda gejala yang khas adalah anak sering terjatuh dan tidak dapat bangkit berdiri dari posisi duduk dengan cepat dan wajar.

26. Spinal muscular atrophy (SMA)

Spinal muscular atrophy (SMA) adalah penyakit langka bersifat genetik yang menyebabkan kelemahan pada otot akibat gangguan saraf motorik.

Terdapat 4 jenis penyakit spinal muscular atrophy, yaitu tipe 1, tipe 2, tipe 3, dan tipe 4.

Gejala spinal muscular atrophy  tipe 1 sudah timbul sejak dalam kandungan yang ditandai dari menurunnya gerakan janin.

Sementara, gejala pertama pada spinal muscular atrophy tipe 2 hingga spinal muscular atrophy tipe 4 dapat timbul pada usia bayi hingga remaja.

Gejala tersebut bisa meliputi:

  • Kesulitan bernapas
  • Kelemahan tungkai
  • Ootot yang sering berkedut yang menyebabkan kesulitan berdiri dan berjalan

27. Alport syndrome

Sindrom Alport adalah penyakit langka bersifat genetik yang menyebabkan kelainan pada kolagen atau jaringan ikat.

Sindrom Alport antara lain dapat ditandai dengan:

  • Kelainan ginjal yang dapat berakibat kondisi gagal ginjal
  • Gangguan pendengaran yang dapat menyebabkan ketulian
  • Kelainan mata seperti katarak

Gejala buang air kecil berwarna merah (darah dalam urine) sudah timbul sejak bayi.

Gejala lain yang sering timbul adalah nyeri perut, sesak nafas, dan batuk berulang.

28. Mucormycosis

Penyakit langka menular ini dikenal juga sebagai zikomikosis dan disebabkan karena infeksi jamur.

Mukormikosis biasanya menyerang pasien dengan kelemahan sistem kekebalan tubuh dan dapat menimbulkan infeksi di bagian tubuh mana saja.

Tanda dan gejala yang dapat disebabkan infeksi mukormikosis tergantung dari bagian tubuh yang terinfeksi.

29. Aspergilosis

Aspergilosis adalah penyakit langka yang ditularkan melalui udara yang dapat menimbulkan berbagai gejala apabila terhirup oleh penderita dengan sistem pertahanan tubuh lemah.

Aspergilus merupakan sejenis jamur yang dapat menyebabkan gejala di saluran pernapasan yaitu:

  • Batuk
  • Sesak nafas
  • Demam
  • Nyeri dada
  • Batuk berdarah berulang

Penyakit ini diobat dengan pengobatan anti-jamur. Beberapa ahli percaya bahwa faktor genetic ikut berperan pada seseorang yang terinfeksi aspergilosis.

30. Cystic fibrosis

Cystic fibrosis atau fibrosis kistik adalah suatu penyakit genetik yang memengaruhi pergerakan air dan garam pada sel tubuh sehingga menyebabkan lendir di dalam tubuh menjadi kental dan lengket sehingga dapat menyebabkan penyumbatan saluran di dalam tubuh.

Gejala fibrosis kistik tersering yang dialami oleh pasien di antaranya, yakni:

  • Batuk yang berkepanjangan
  • Ssesak nafas
  • Mengi
  • Gangguan proses pencernaan makanan
  • Gangguan hati dan lain-lain

31. Nephrogenic diabetes insipidus

Pasien dengan penyakit langka ini sering kali merasa haus dan buang air kecil.

Penyakit ini disebabkan karena ginjal tidak dapat merespons terhadap suatu hormon yang disebut hormone antidiuretik (ADH).

Hormon ini berfungsi mengatur jumlah cairan di dalam tubuh.

Akibatnya, ginjal mengeluarkan urine dalam jumlah yang banyak tanpa mampu memekatkan urin.

Penderita berusaha mengimbangi banyaknya cairan yang hilang dengan rasa haus dan minum yang lebih banyak.

Penyakit ini dapat disebabkan karena penurunan fungsi ginjal atau secara genetik.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau