KOMPAS.com - Mencapai dan mempertahankan berat badan yang sehat bisa menjadi tantangan berat dalam masyarakat modern sekarang ini, di mana makanan selalu tersedia.
Namun di sisi lain, tidak cukup makan juga bisa menjadi perhatian medis.
Merangkum Medical News Today, seperti yang sudah diketahui bersama, risiko utama kurang makan adalah menjadi kurus.
Baca juga: 3 Cara Mengukur Obesitas, Mana yang Terbaik?
Hal ini biasanya ditentukan dengan menggunakan body mass index (BMI) atau indeks massa tubuh (IMT).
BMI memakai tinggi dan berat badan seseorang untuk memberikan perkiraan indikasi apakah mereka berada dalam kisaran berat badan yang sehat atau tidak.
Biasanya, BMI di bawah 18,5 dianggap kurus.
Sementara, risiko kesehatan yang terkait dengan kekurangan berat badan yakni bisa meliputi:
Baca juga: 10 Gejala Anemia Defisiensi Besi yang Perlu Diketahui
Kurang makan bisa terjadi karena beberapa alasan, termasuk pembatasan makan yang disengaja, nafsu makan berkurang, maupun kondisi lainnya.
Beberapa orang sering kali sengaja kurang makan karena mengikuti diet ketat atau mengikuti tren kesehatan populer.
Terkadang, pola makan dan tren ini dapat disalahartikan atau mengandung nasihat nutrisi yang tidak tepat, yang dapat menyebabkan kurang makan.
Dalam kasus lain, seseorang mungkin kurang makan karena mengidap kelainan makan atau tanpa sadar mereka melakukannya.
Terkadang orang yang memiliki metabolisme tinggi yang tidak normal atau aktivitas fisik tingkat tinggi tidak cukup makan untuk memenuhi kebutuhan tubuhnya.
Sementara, orang lain mungkin kurang makan karena stres, terutama setelah mengalami peristiwa kehidupan yang traumatis seperti kematian kerabat atau teman dekat.
Seseorang mungkin juga kurang makan akibat mengalami depresi atau kondisi kesehatan mental lainnya.
Untuk alasan lain, rasanya angka jumlah penduduk yang tidak memiliki cukup makanan untuk mempertahankan gaya hidup sehat karena posisi keuangan kini sudah semakin kecil.
Baca juga: 9 Tips Diet Rendah Karbohidrat untuk Bantu Turunkan Berat Badan
Merangkum Health Line, ada beberapa kondisi yang bisa dikenali sebagai tanda seseorang kurang makan.
Ini mungkin termasuk:
1. Kelelahan
Salah satu gejala yang paling jelas dan tersebar luas yang mungkin menunjukkan bahwa seseorang mungkin kurang makan adalah terus-menerus merasa lelah.
Tubuh mendapatkan energinya dari kalori dalam makanan dan minuman yang dikonsumsi seseorang. Tubuh membutuhkan sejumlah energi kalori untuk berfungsi dengan baik. Fungsinya mencakup proses tubuh dasar dan otomatis, seperti bernapas, serta proses yang lebih kompleks seperti berpikir secara aktif.
Jumlah kalori yang dibutuhkan untuk menjaga berat badan yang sehat akan bervariasi dari orang ke orang dan bergantung pada berbagai faktor, seperti ukuran tubuh, metabolisme, dan tingkat aktivitas fisik.
Baca juga: 21 Makanan Penambah Energi yang Baik Dikonsumsi
Ketika seseorang kurang makan, mereka mengonsumsi lebih sedikit kalori daripada yang dibutuhkan tubuh mereka agar berfungsi dengan benar. Ini dapat berdampak parah pada tingkat energi, menyebabkan perasaan lelah fisik dan kelelahan mental, yang dapat mengganggu fungsi sehari-hari seseorang.
Tingkat energi yang rendah juga dapat berdampak buruk pada kinerja aktivitas fisik dan kebugaran.
Dalam sebuah studi yang diterbikan dalam Jurnal Nutrients pada 2013, para peneliti menemukan bahwa orang dengan kelainan makan mengonsumsi terlalu sedikit kalori, yang berdampak negatif pada kebugaran fisik dan kinerja olahraga.
2. Rambut rontok
Kehilangan rambut bisa sangat menyusahkan.
Kehilangan beberapa helai rambut setiap hari adalah hal yang normal.
Baca juga: Bukan Hanya Salah Sampo, Ini 6 Hal Pemicu Rambut Rontok
Namun, jika Anda memperhatikan peningkatan jumlah rambut yang menumpuk di sikat rambut atau saluran pembuangan kamar mandi, itu bisa jadi tanda Anda kurang makan.
Banyak nutrisi yang dibutuhkan untuk menjaga pertumbuhan rambut yang normal dan sehat.