Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menjadikan Pandemi sebagai Momentum Perkuat Pemberdayaan Perempuan

Kompas.com - 09/03/2021, 17:40 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Pemkot melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Pemberdayaan Masyarakat (DP3APM) Solo juga membentuk Forum Perempuan Berdaya Tingkat Kota Solo yang juga khusus menyasar perempuan rentan.

Kriteria perempuan rentan yang dilibatkan di antaranya, yakni:

  • Perempuan kepala keluarga
  • Perempuan disabilitas
  • Perempuan korban kekerasan dalam rumah tangga (KDRT)
  • Perempuan pekerja migran Indonesia (PMI) purna
  • Perempuan orang dengan HIV/AIDS (ODHA)
  • Termasuk ibu rumah tangga (IRT) atau kader PKK kurang mampu

Siti masuk dalam kategori perempuan kepala keluarga. Tapi, dia kini mendapat amanah untuk menjadi Koordinator Forum Perempuan Berdaya Jaringan Pengaman Ekonomi (JPE) Kelompok KDRT.

Dia berpendapat, pembentukan Forum Perempuan Berdaya yang telah diberi nama Srikandi Maju ini sangat bermanfaat bagi para anggota.

Menurut Siti, Forum Perempuan Berdaya ini yang pasti bisa membantu menjamin keberlangsungan program pelatihan yang telah diadakan.

“Jadi istilahnya kami sekarang tidak ditelantarkan begitu saja setelah pelatihan. Ada monitoring terus dari Dinas, pengurus, maupun komunikasi sesama anggota lewat Forum ini,” ungkap dia.

Siti mencontohkan, apabila menemui masalah, misalnya perlu dukungan atau pelatihan tambahan untuk peningkatan usaha, para anggota kini bisa mengajukan dan mendiskusikannya di Forum sebelum kemudian disampaikan kepada dinas atau pihak terkait.

Karena sesuai kebutuhan, input yang diperoleh anggota diharapkan bisa lebih mengena. Begitu pula dengan outputnya.

Forum juga terbuka untuk membahas berbagai persoalan lain, seperti temuan dan penanganan kasus KDRT, trauma psikologis, ataupun gangguan kesehatan yang dialami anggota.

“Jadi kami sekarang bisa saling support dalam berbagai masalah, bukan hanya soal ekonomi,” kata Siti.

Setelah bergabung dengan Forum, Siti pun bersyukur jika penghasilannya mulai stabil naik.

Dia terbantu oleh rekan-rekannya di Forum yang mau memberikan masukan terhadap usahanya, termasuk ikut membeli maupun membantu mempromosikan produk daganganya. 

“Ya (omzet) naik. Tapi ya yang terpenting dari ini (ikut program), saya sekarang senang bisa tambah saudara dan tambah ilmu,” tutur dia.

Ketua Forum Perempuan Berdaya Kota Solo, Novilia Susianawati, bercerita sejak awal pandemi Covid-19 hingga Maret 2021 sekarang, sudah ada cukup banyak pelatihan yang digelar oleh berbagai pihak, terutama Pemkot Solo dan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jateng untuk anggota Forum.

Selain pelatihan membuat masker dan face shield, sebagian anggota Forum juga telah berkempatan untuk menimba ilmu tentang cara membuat hand sanitizer di Laboratorium Univesitas Sebelas Maret (UNS) Solo, pelatihan membuat kerajinan tangan layak jual, pelatihan memasak aneka ragam makanan layak jual, termasuk pengenalan transaksi jual beli melalui platform digital.

“Saya melihat teman-teman sangat antusias mengikuti berbagai pelatihan yang sudah diadakan. Ya kondisinya memang kami butuh (dukungan),” tutur dia.

Forum Perempuan Berdaya Srikandi Maju secara resmi telah di-launching oleh mantan Wakil Walikota Solo, Achmad Purnomo pada 10 September 2020.

Novilia menuturkan, jumlah anggota Forum kini sudah mencapai 520 orang lebih. Jumlah itu masih mungkin akan terus bertambah.

Pasalnya, melalui Forum Perempuan Berdaya, para anggota juga telah diarahkan untuk dapat menjaring perempuan rentan lainnya yang belum teradvokasi.

“Saya sudah sampaikan kepada yang lain, bahwa kita sesama perempuan harus bisa saling bantu dan punya rasa persaudaraan yang kuat. Kalau ada yang butuh bantuan, tolong sebisa mungkin dirangkul,” ujar dia.

Perempuan kepala keluarga lainnya yang tergabung dalam Forum Perempuan Berdaya, Sri Hastuti, 46, menyebut bahwa pandemi Covid-19 membuat dirinya harus berpikir ekstra bukan hanya untuk bertahan hidup tapi juga melaluinya. Tuti memanfaatkan pelatihan yang telah diterimanya di bidang kuliner untuk membuka usaha.

“Saya bertemu dengan banyak teman senasib dan kami punya pemikiran untuk dapat berjuang bersama. Pandemi ini jangan sampai jadi penyebab semakin terpuruk, tapi semua harus bangkit lebih kuat lagi demi keluarga,” tutur Tuti.

Baca juga: Dari Pilah Sampah, Sehat Diraih, Simpanan Emas pun Bertambah

Menjadikan pandemi sebagai momentum

Kabid Pemberdayaan Perempuan DP3APM Solo, Selfi Rawung, mengatakan banyak orang mungkin selama ini menganggap bahwa perempuan kepala keluarga dan perempuan rentan lainnya banyak yang tidak tersentuh pemerintah.

Jika orang-orang benar berpikir demikian, dia ingin meluruskan, hal itu tidaklah terjadi di Solo.

Menurut Selfi, Pemkot sudah cukup sering mengadakan pelatihan maupun pendampingan terhadap kelompok perempuan rentan, jauh sebelum pandemi.

Tapi, memang baru pada tahun kemarin DP3APM berinisiatif membentuk Forum Perempuan Berdaya tingkat kota. DP3APM ingin memanfaatkan pandemi Covid-19 sebagai momentum untuk memperkuat pemberdayaan perempuan rentan di Solo.

"Sebelumnya teman-teman jalan sendiri-sendiri. Kami kemudian coba kumpulkan mereka dalam forum supaya semakin ada rasa saling memiliki, upaya saling melindungi, dan saling mengadvokasi satu sama lain. Upaya monitoring kami terhadap warga rentan ini juga menjadi kian mudah," kata dia.

Selfi berharap melalui Forum Perempuan Berdaya Srikandi Maju, perempuan kepala keluarga maupun perempuan rentan lainnya bisa semakin produktif dan kian menunjukkan eksistensinya.

Di mana, pada akhirnya mereka diharapkan dapat meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan keluarga.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau