Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

10 Gejala Anoreksia Nervosa, Gangguan Makan Serius yang Perlu Diwaspadai

Kompas.com - 11/03/2021, 16:07 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Hal ini dapat menyebabkan masalah kesehatan lain seperti kehilangan massa tulang, serta masalah reproduksi, mental, dan pertumbuhan.

Baca juga: 3 Alasan Makan Perlahan Bisa Bantu Turunkan Berat Badan

3. Perubahan mood dan keadaan emosional

Orang yang didiagnosis dengan anoreksia sering juga memiliki gejala kondisi lain, termasuk depresi, kecemasan, hiperaktif, perfeksionisme, dan impulsif.

Gejala-gejala ini dapat menyebabkan penderita anoreksia tidak menemukan kesenangan dalam aktivitas yang biasanya menyenangkan bagi orang lain.

Pengendalian diri yang ekstrim juga umum terjadi pada anoreksia. Karakteristik ini diwujudkan dengan membatasi asupan makanan untuk mencapai penurunan berat badan.

Gejala sembelit penting dikenali untuk mendukung upaya diagnosis dini dan pengobatan sesegera mungkin gangguan pencernaan ini.

Selain itu, seseorang dengan anoreksia mungkin menjadi sangat sensitif terhadap kritik, kegagalan, dan kesalahan.

Ketidakseimbangan dalam beberapa hormon, seperti serotonin, dopamin, oksitosin, kortisol dan leptin, dapat menjelaskan beberapa karakteristik ini pada penderita anoreksi.

Karena hormon ini mengatur suasana hati, nafsu makan, motivasi dan perilaku, tingkat abnormal dapat menyebabkan perubahan suasana hati, nafsu makan tidak teratur, perilaku impulsif, kecemasan, dan depresi.

Selain itu, mengurangi asupan makanan dapat menyebabkan kekurangan nutrisi yang terlibat dalam pengaturan suasana hati.

Baca juga: 17 Cara Kurangi Nafsu Makan Berlebih untuk Turunkan Berat Badan

4. Kesalahan dalam memahami citra tubuh

Bentuk tubuh dan daya tarik menjadi perhatian penting bagi penderita anoreksia.

Konsep citra tubuh melibatkan persepsi seseorang tentang ukuran tubuh mereka dan bagaimana perasaan mereka tentang tubuh mereka.

Anoreksia ditandai dengan memiliki citra tubuh yang negatif dan perasaan negatif terhadap diri fisik.

Dalam sebuah penelitian, partisipan yang merupakan penderita anoreksia menunjukkan kesalahpahaman tentang bentuk dan penampilan tubuh mereka.

Partisipan juga menunjukkan dorongan tinggi untuk menjadi kurus.

Baca juga: 11 Makanan yang Mengandung Lemak Tinggi tapi Justru Menyehatkan

Karakteristik klasik dari anoreksia melibatkan perkiraan ukuran tubuh yang berlebihan atau pandrita mengira mereka memiliki ukuran tubuh lebih besar dari yang sebenarnya.

Sebuah studi menyelidiki konsep ini pada 25 orang penderita anoreksia dengan meminta mereka menilai apakah mereka terlalu besar untuk melewati lubang seperti pintu.

Mereka dengan anoreksia secara signifikan melebih-lebihkan ukuran tubuh mereka, dibandingkan dengan kelompok bukan penderita.

Pemeriksaan tubuh berulang merupakan karakteristik lain dari anoreksia.

Contoh perilaku ini termasuk melihat diri sendiri di cermin, memeriksa ukuran tubuh dan mencubit lemak di bagian tubuh tertentu.

Pemeriksaan tubuh ini dapat meningkatkan ketidakpuasan dan kecemasan terhadap tubuh, sehingga mempromosikan pembatasan makanan pada penderita anoreksia.

5. Olahraga berlebihan

Seseorang yang menderita anoreksia, terutama dengan tipe restriktif, sering melakukan olahraga berlebihan untuk menurunkan berat badan.

Faktanya, sebuah studi pada 165 partisipan menunjukkan bahwa 45 persen dari mereka yang mengalami gangguan makan juga berolahraga secara berlebihan.

Baca juga: Bagaimana Olahraga yang Tepat untuk Tingkatkan Daya Tahan Tubuh?

Di antara kelompok ini, ditemukan bahwa olahraga berlebihan paling umum terjadi pada mereka dengan tipe anoreksia restriktif (80 persen) dan binge eating/purging (43 persen).

Pada remaja dengan gangguan makan, olahraga berlebihan tampaknya lebih sering terjadi pada wanita daripada pria.

Beberapa orang dengan anoreksia juga mengalami perasaan sangat bersalah saat melewatkan olahraga.

Olahraga berlebihan sering kali muncul bersamaan dengan tingkat kecemasan, depresi, dan kepribadian serta perilaku obsesif yang tinggi.

Selain itu, tampaknya kadar leptin yang rendah yang ditemukan pada penderita anoreksia dapat meningkatkan hiperaktif dan kegelisahan.

6. Pola makan tidak teratur dan tidak nafsu makan

Pola makan yang tidak teratur dan tingkat nafsu makan yang rendah merupakan tanda anoreksia lainnya.

Jenis anoreksia restriktif ditandai dengan penolakan terus menerus terhadap rasa lapar dan penolakan untuk makan.

Baca juga: 10 Makanan yang Bisa Memberi Kenyang Lebih Lama

Sejumlah faktor mungkin berkontribusi pada perilaku ini.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com